Agen Poker Online - Cerita Sex Memek Tante Girang Kehausan - Sudah seminggu Sandi menjadi suamiku. Dan jujur saja aku sangat
menikmati kehidupan malamku selama seminggu ini. Sandi benar-benar
pemuda yang sangat perkasa, selama seminggu ini liang vaginaku selalu
disiramnya dengan sperma segar.
Agen Poker Online - Dan entah berapa kali aku menahan jeritan karena kenikmatan luar
biasa yang ia berikan. Walaupun malam sudah puas menjilat, menghisap,
dan mencium sepasang payudaraku. Sandi selalu meremasnya lagi jika ingin
berangkat kuliah saat pagi hari, katanya sich buat menambah semangat.
Aku tak mau melarang karena aku juga menikmati semua perbuatannya itu,
walau akibatnya aku harus merapikann bajuku lagi.
Malam itu sekitar jam 21:30. Setelah menidurkan anakku yang paling
bungsu, aku pergi kekamar mandi untuk berganti baju. Sandi meminta aku
mengenakan pakaian yang biasa aku pergunakan ke sekolah. Setelah selesai
berganti pakaian aku lantas keluar dan berdiri duduk di depan meja
rias. Lalu berdandan seperti yang biasa aku lakukan jika ingin berangkat
mengajar kesekolah. Tak lama kudengar suara ketukan, hatiku langsung
bersorak gembira tak sabar menanti permainan apa lagi yang akan
dilakukan Sandi padaku.
Masuk.. Nggak dikunci panggilku dengan suara halus. Lalu Sandi masuk
dengan menggunakan T-shirt ketat dan celana putih sependek paha. Malam
ibu… Sudah siap..? Godanya sambil medekatiku. Sudah sayang… Jawabku
sambil berdiri. Tapi Sandi menahan pundakku lalu memintaku untuk duduk
kembali sembil menghadap kecermin meja rias. Lalu ia berbisik
ketelingaku dengan suara yang halus. Bu.. Ibu mau tahu nggak dari mana
biasanya saya mengintip ibu? Memangnya lewat mana..? Tanyaku sambil
membalikkan setengah badan.
Dengan lembut ia menyentuh daguku dan mengarahkan wajahku kemeja
rias. Lalu sambil mengecup leherku Sandi berucap. Dari sini bu..
Bisiknya. Dari cermin aku melihat disela-sela kerah baju yang kukenakan
agak terbuka sehingga samar-samar terlihat tali BHku yang berwarna
hitam. Pantas jika sedang mengajar di depan kelas atau mengobrol dengan
guru-guru pria disekolah, terkadang aku merasa pandangan mereka sedang
menelanjangi aku. Rupanya pemandangan ini yang mereka saksikan saat itu.
Tapi toh mereka cuma bisa melihat, membayangkan dan ingin
menyentuhnya pikirku. Lalu tangan kanan Sandi masuk kecelah itu dan
mengelus pundakku. Sementara tangan kirinya pelan-pelan membuka kancing
bajuku satu persatu. Setelah terbuka semua Sandi lalu membuka bajuku
tanpa melepasnya. Lalu ia meraih kedua payudaraku yang masih tertutup
BH. Inilah yang membuat saya selalu mengingat ibu sampai sekarang,
Bisiknya ditelingaku sambil meremas kedua susuku yang masih kencang ini.
Lalu tangan Sandi menggapai daguku dan segera menempelkan bibir
hangatnya padaku dengan penuh kasih dan emosinya.
Aku tidak tinggal diam dan segera menyambut sapuan lidah Sandi dan
menyedotnya dengan keras air liur Sandi, kulilitkan lidahku menyambut
lidah Sandi dengan penuh getaran birahi. Kemudian tangannya yang keras
mengangkat tubuhku dan membaringkannya ditengah ranjang. Ia lalu
memandang tubuh depanku yang terbuka, dari cermin aku bisa melihat BH
hitam yang transparan dengan push up bra style.
Sehingga memberikan kesan payudaraku hampir tumpah meluap keluar
lebih sepertiganya. Untuk lebih membuat Sandi lebih panas, aku lalu
mengelus-elus payudaraku yang sebelah kiri yang masih dibalut bra,
sementara tangan kiriku membelai pussy yang menyembul mendesak CDku,
karena saat itu aku mengenakan celana mini high cut style.
Sandi tampak terpesona melihat tingkahku, lalu ia menghampiriku dan
menyambar bibirku yang lembut dan hangat dan langsung melumatnya.
Sementara tangan kanan Sandi mendarat disembulan payudara sebelah
kananku yang segar, dielusnya lembut, diselusupkan tangannya dalam bra
yang hanya 2/3 menutupi payudaraku dan dikeluarkannya buah dadaku.
Ditekan dan dicarinya puting susuku, lalu Sandi memilinnya secara halus
dan menariknya perlahan. Perlakuannya itu membuatku melepas ciuman sandi
dan mendesah, mendesis, menghempaskan kepalaku kekiri dan kekanan.
Selepas tautan dengan bibir hangatku, Sandi lalu menyapu dagu dan
leherku, sehingga aku meracau menerima dera kenikmatan itu. Saan… Saann…
Kenapa kamu yang memberikan kenikmatan ini.. Sandi lalu menghentikan
kegiatan mulutnya. Tangannya segera membuka kaitan bra yang ada di
depan, dengan sekali pijitan jari telunjuk dan ibu jari sebelah kanan
Sandi, Segera dua buah gunung kembarku yang masih kencang dan terawat
menyembul keluar menikmati kebebasan alam yang indah.
Lalu Sandi menempelkan bibir hangatnya pada buah dadaku sebelah
kanan, disapu dan dijilatnya sembulan daging segar itu. Secepat itu pula
merambatlah lidahnya pada puting coklat muda keras, segar menentang ke
atas. Sandi mengulum putingku dengan buas, sesekali digigit halus dan
ditariknya dengan gigi.
Aku hanya bisa mengerang dan mengeluh, sambil mengangkat badanku
seraya melepaskan baju dan rok kerjaku beserta bra warna hitam yang
telah dibuka Sandi dan kulemparkan kekursi rias. Dengan giat penuh nafsu
Sandi menyedot buah dadaku yang sebelah kiri, tangan kanannya meraba
dan menjalar kebawah sampai dia menyentuh CDku dan berhenti digundukan
nikmat yang penuh menentang segar ke atas. Lalu Sandi merabanya ke arah
vertikal, dari atas kebawah. Melihat CDku yang sudah basah lembab, ia
langsung menurukannya mendororng dengan kaki kiri dan langsung
membuangnya sampai jatuh ke karpet.
Adapun tangan kanan itu segera mengelus dan memberikan sentuhan
rangsangan pada memekku, yang dibagian atasnya ditumbuhi bulu halus
terawat adapun dibagian belahan vagina dan dibagian bawahnya bersih dan
mulus tiada berambut. Rangsangan Sandi semakin tajam dan hebat sehingga
aku meracau. Saaan.. Sentuh ibu sayang, .. Saann buat.. Ibu terbaang..
Pleaase.
Sandi segera membuka gundukan tebal vagina milikku lalu mulutnya
segera menjulur kebawah dan lidahnya menjulur masuk untuk menyentuh
lebih dalam lagi mencari kloritasku yang semakin membesar dan mengeras.
Dia menekan dengan penuh nafsu dan lidahnya bergerak liar ke atas dan
kebawah.
Aku menggelinjang dan teriak tak tahan menahan orgasme yang akan
semakin mendesak mencuat bagaikan merapi yang ingin memuntahkan isi
buminya. Dengan terengah-engah kudorong pantatku naik, seraya tanganku
memegang kepala Sandi dan menekannya kebawah sambil mengerang. Ssaann..
Aarghh.. Aku tak kuasa menahannya lagi hingga menjerit saat menerima
ledakan orgasme yang pertama, magma pun meluap menyemprot ke atas hidung
Sandi yang mancung.
Saan.. Ibu keluaa.. aar.. Sann.. Memekku berdenyut kencang dan
mengejanglah tubuhku sambil tetap meracau. Saan.. Kamu jago sekali
memainkan lidahmu dalam memekku sayang.. Cium ibu sayang. Sandi segera
bangkit mendekap erat diatas dadaku yang dalam keadaan oleng menyambut
getaran orgasme.
Ia lalu mencium mulutku dengan kuatnya dan aku menyambutnya dengan
tautan garang, kuserap lidah Sandi dalam rongga mulutku yang indah.
Tubuhku tergolek tak berdaya sesaat, Sandipun mencumbuku dengan mesra
sambil tangannya mengelus-elus seluruh tubuhku yang halus, seraya
memberikan kecupan hangat didahi, pipi dan mataku yang terpejam dengan
penuh cinta. Dibiarkannya aku menikmati sisa-sisa kenikmatan orgasme
yang hebat. Juga memberi kesempatan menurunnya nafsu yang kurasakan.
Setelah merasa aku cukup beristirahat Sandi mulai menyentuh dan
membelaiku lagi. Aku segera bangkit dan medorong belahan badan Sandi
yang berada diatasku. Kudekatkan kepalaku kewajahnya lalu kucium dan
kujilati pipinya, kemudian menjalar kekupingnya. Kumasukkan lidahku ke
dalam lubang telinga Sandi, sehingga ia meronta menahan gairahnya.
Jilatanku makin turun kebawah sampai keputing susu kiri Sandi yang
berambut, Kubelai dada Sandi yang bidang berotot sedang tangan kananku
memainkan puting yang sebelah kiri. Mengelinjang Sandi mendapat sentuhan
yang menyengat dititik rawannya yang merambat gairahnya itu, sandipun
mengerang dan mendesah.
Kegiatanku semakin memanas dengan menurunkan sapuan lidah sambil
tanganku merambat keperut. Lalu kumainkan lubang pusar Sandi ditekan
kebawah dfan kesamping terus kulepaskan dan kubelai perut bawah Sandi
sampai akhirnya kekemaluan Sandi yang sudah membesar dan mengeras.
Kuelus lembut dengan jemari lentikku batang kemaluan Sandi yang
menentang ke atas, berwarna kemerahan kontras dengan kulit sandi yang
putih kepalanya pun telah berbening air birahi.
Melihat keadaan yang sudah menggairahkan tersebut aku menjadi tak
sabar dan segera kutempelkan bibir hangatku kekepala kontol Sandi dengan
penuh gelor nafsu, kusapu kepala kontol dengan cermat, kuhisap lubang
air seninya sehingga membuat Sandi memutar kepalanya kekiri dan kekanan,
mendongkak-dongkakkan kepalanya menahan keikmatan yang sangat tiada
tara, adapun tangannya menjambak kepalaku.
Buuu.. Dera nikmat darimu tak tertahankan.. Kuingin memilikimu
seutuhnya, Sandi mengerang. Aku tidak menjawabnya, hanya lirikan mataku
sambil mengedipkannya satu ke arah Sandi yang sedang kelejotan. Sukmanya
sedang terbang melayang kealam raya oleh hembusan cinta birahi yang
tinggi. Adapun tanganku memijit dan mengocoknya dengan ritme yang pelan
dan semakin cepat, sementara lidahku menjilati seluruh permukaan kepala
kontol tersebut. Termasuk dibagian urat yang sensitif bagian atas sambil
kupijat-pijat dengan penuh nafsu birahi. Sadar akan keadaan Sandi yang
semakin mendaki puncak kenikmatan dan akupun sendiri telah terangsang.
Denyutan memekku telah mempengaruhi deburan darah tubuhku, kulepaskan
kumulan kontol Sandi dan segera kuposisikan tubuhku diatas tubuh Sandi
menghadap kekakinya. Dan kumasukkan kontol Sandi yang keras dan
menengang ke dalam relung nikmatku. Segera kuputar memompanya naik turun
sambil menekan dan memijat dengan otot vagina sekuat tenaga. Ritme
gerakanpun kutambah sampai kecepatan maksimal.
Sandi berteriak, sementara aku pun terfokus menikmati dera kenikmatan
gesekan kontol sandi yang menggesek G-spotku berulang kali sehingga
menimbulkan dera kenikmatan yang indah sekali. Tangan Sandipun tak
tinggal diam diremasnya pantatku yang bulat montok indah, dan
dielus-elusnya anusku, sambil menikmati dera goyanganku pada kontolnya.
Dan akhirnya kami berdua berteriak. Buu Dennook.. Aku tak kuat lagi..
Berikan kenikmatan lebih lagi bu.. Denyutan diujung kontolku sudah tak
tertahankan Ibu pandai… Ibu liaarr… Ibu membuatku melayang.. Aku mau
keluarr . Lalu Sandi memintaku untuk memutar badan manghadap pada
dirinya dan dibalikkannya tubuhku sehingga. Sekarang aku berada dibawah
tubuhnya bersandarkan bantal tinggi, lalu Sandi menaikkan kedua kakiku
kebahunya kemudian ia bersimpuh di depan memekku. Sambil mengayun dan
memompa kontolnya dengan yang cepat dan kuat.
Aku bisa melihat bagaimana wajah Sandi yang tak tahan lagi akan
denyutan diujung kontol yang semakin mendesak seakan mau meledak. Buu…
Pleaass.. See.. Aku akaan meleedaaakkh! Tungguu Saan.. Orgasmeku juga
mauu.. Datang ssayaang.. Kita sama-sama yaa.. Akhirnya… Cret.. Cret..
Cret tak tertahankan lagi bendungan Sandi jebol memuntahkan spermanya di
vaginaku. Secara bersamaan akupun mendengus dan meneriakkan erangan
kenikmatan. Segera kusambar bibir sandi, kukulum dengan hangat dan
kusodorkan lidahku ke dalam rongga mulut Sandi.
Kudekap badan Sandi yang sama mengejang, basah badan Sandi dengan
peluh menyatu dengan peluhku. Lalu ia terkulai didadaku sambil menikmati
denyut vaginaku yang kencang menyambut orgasme yang nikmat yang selama
ini kurindukan. Lalu Sandi membelai rambutku dengan penuh kasih sayang
kemudian mengecup keningku. Buu.. Thank you, i love you so much.. Terus
berikan kenikmatan seperti ini untukku ya.. Bisiknya lembut.
Aku hanya mengangguk perlahan, setelah memberikan ciuman selamat
tidur aku memeluknya dan langsung terlelap. Karena besok aku harus masuk
kerja dan masih banyak lagi petualangan penuh kenikmatan yang akan kami
lalui. END
Untuk Melihat Video Selengkapnya Klik Di Bawah ini :
Posted By : 233poker.com
No comments:
Post a Comment