Bandar Poker Terbaik - Gairah Sex Meningkat Setelah Pulang Dari Dugem - cerita ini bermula saat aku sedang pergi ke tempat dugem yang
berada di daerah Jakarta utara,bertemu dengan wanita yang sedang mabuk
berat tanpa menunggu lama lalu aku sikat.
Bandar Poker Terbaik - Perkenalkan namaku Rio,Umurku 28 tahun,bertubuh tinggi dan bebadan
kekar dan kulit tubuh yang boleh dibilang eksotis,hitam-hitam gmn
gitu….awal kisah ini saat aku ditawarkan oleh temanku yang Renald untuk
bekerja disebuah tempat hiburan malam(diskotik) sebagai sekuriti, sebut
saja dengan inisial “C”,diskotik itu sangat terkenal dengan
wanita-wanita cantik dan populer dikalangan pencinta hiburan
malam.tamu-tamu yang datang pun bukan dari kalangan bawah melainkan
kalangan menegah ke atas, harga minumannya pun aku tidak sanggup untuk
membeli dengan gaji sebulanku.
tetapi aku sangat menikmati kerja di diskotik ini karena kerjaannya
sangat santai,malam hari dan aku juga bisa melihat cewek-cewek sexy yang
berkeliaran.
didalam dikostik ini terdapat 2 pintu masuk bawah.bila pengunjung
lewat pintu atas berarti mobil mereka divallet dan bila pengunjung lewat
bawah,berarti mobil tersebut diparkir sendiri oleh pemiliknya di
basment.
Banyak cewek-cewek pastinya, aku kebetulan bertugas di pintu bawah
bersama temanku Rendra. Saat pintu dibuka aku dan Rendra harus memeriksa
satu-satu tamu yang masuk, tidak kusia-siakan mataku untuk mencari
mangsa, cewek-cewek yang datang sangat cantik-cantik dan berpakaian sexy
dan wangi sehingga membangunkan adikku si “Ujang” (ga’ kuat lagi
rasanya). Dan acara pun dimulai, tamu-tamu berangsur-angsur habis yang
datang.
Kami berdua pun bisa bersantai sejenak.
Rendra pun membuka perbincangan.
“Sob…ghini nich enaknya ngapaian ya?”.
RIo : “G tau nich, BT jg lama-lama”.
Rendra : “aaaa….Aku ada ide, gimana klu aku minta minuman ke Andri?”.
(Andri adalah temanku yang menawari pekerjaan kepadaku sebagai sekuriti,
dia bekerja sebagai bartender, terkadang aku mendapatkan minuman gratis
dari dia).
Rio : “Ide bagus tuh”.
Akhirnya Rendra naik ke atas untuk mengambil minuman.
Ga’ lama kemudian Rendra pun datang.
Rendra : “Nich sob… kita adakan pesta kecil-kecilan, kebetulan Andri ngasih kita camilan”.
Rio : “Tuch anak baik banget”.
Akhirnya kita menikmati pesta kecil kita sambil ketawa-ketiwi.
Rio : “Kurang ceweknya nich”
Rendra : “Terus…”
Rio : “Y ga’ terus-terus… kurang lengkap aja”
Kamipun tertawa terbahak-bahak.
Tiba-tiba telpon kantor berdering dan Rendra mengangkatnya, kulihat
dia serius menjawab telponnya dan dari situ bisa kutebak pasti telpon
dari bos.
“Aku ke atas dulu ya, dipanggil sama bos nich” ucap Rendra.
Rio : “OK”
Lama juga Rendra pergi, ga’ heran sih…biasanya juga ghitu. Lama-lama
pun aku merasa bosan di dalam kantor sekuriti, aku keluar dan celingukan
kearah parkiran mobil, sepi dan gelap. Merinding juga rasanya kalau
sendirian, akhirnya aku masuk lagi dan duduk sambil meminum bir ku tadi.
Tiba-tiba aku di kagetkan dgn suara lift tamu, keluarlah seorang
cewek yang cantik berambut hitam panjang tergerai, kulit berwarna putih
memakai baju putih sexy terusan hingga ke paha dan belahan dada yang
rendah dan agak sempit di karenakan toket si perempuan sangatlah besar
serta pantat dan celana dalam yang tercetak.
Dapat kulihat kalau daleman wanita itu berwarna hitam karena baju
putihnya sangatlah sedikit menerawang, potur tubuhnya proporsional kaya’
model kelas atas. Jalannya agak sempoyongan, kelihatannya habis dugem
nich cewek dan sedikit mabuk dan aku pun berinisiatif untuk membantunya.
“Malam mba’, bisa saya bantu?” tanyaku dgn sopan.
“Biar saya bantu” tambahku lagi, akupun menolongnya berjalan (wangi banget tubuhnya,seger rasanya)
Akupun menuntunnya karena sedang mabuk dan bertanya lagi.
“Mobilnya dmn?”
Dia hanya menunjukkan jari telunjuk ke suatu arah dan aku pun bertanya kembali.
“Bisa pinjam kunci mobilnya?”
Dia pun mencari dan memberikannya kepadaku (maksudku daripada jalan
ga’ jelas kan mending menyalakan remote mobilnya), dan akupun melihat
lampu mobilnya. Ditengah jalan akupun sedikit kemasukkan setan (ini
disebabkan aku dari tadi dapat melihat toketnya).
Dan akhirnya akupun mengubah arah menuju gudang penyimpanan barang
yang sudah ga’ pernah di pakai lagi, aku membuka pintunya… terdapat
sebuah matras besar, sofa besar, meja dll. Barang-barang disini sangat
masih bisa dipakai hanya karena bentuknya sudah kurang up to date
makanya diskotik ini membuangnya dan menggantinya dgn yang model baru.
Aku menggiring cewek ini yang lagi mabuk menuju sofa, setelah dia
duduk ku pandangi sekali lagi…(cantik banget, sexy, putih mulus
lagi,makin ga’ kuat nich si “Ujang”), aku menggeledah isi tasnya, ada
hp, dompet dan alat-alat kecantikan.
Akupun membuka isi dompetnya, terdapat banyak uang 100 rb an di
dalamnya, kartu ATM dll, akupun melihat KTP-nya, tinggal di daerah elite
memang…pantes tajir, kunci mobilnya aja kunci mobil Eropa dan akhirnya
aku mengetahui namanya adalah Diana. Setelah itu kumasukkan semua
barang-barangnya kembali. Aku kembali ke kantor sekuriti untuk mengambil
minuman dan kembali ke gudang lagi.
Aku duduk di sebelah cewek mabuk itu dan menyodorkan minuman ke dia,
awalnya dia si ga’ mau tapi terus ku paksa akhirnya dia terpaksa
meminumnya, sambil dia minum langsung dari botol, ku coba untuk mencium
lehernya dari samping aku duduk… lehernya wangi banget, wanginya tuch
dapat merangsang gairah cowok, sambil ku cium-cium lehernya aku berusaha
untuk mulai meraba-raba toketnya.
Ternyata lebih besar dari perkiraanku, tanganku sampai ga’ cukup
untuk menampung toketnya…aku raba-raba dan kuremas-remas hingga Diana yg
lagi mabuk meringis kesakitan, akupun mencoba mencari puting toketnya,
yang bikin ga’ nahan nich belahan baju bagian dadanya yang rendah
sehingga toketnya rasanya mau menyembul keluar…kucium-cium belahannya
dan ku jilat-jilat (empuk rasanya).
Akupun mempunyai ide, kuambil botol bir dan menuangnya kebelahan
dadanya hingga basah semua toketnya dan kujilat-jilat lagi. Kucium
kembali lehernya dan aku mulai meraba-raba daerah memeknya, kuraba-raba
dan kugesek-gesekan memakai jari tengah, sedikit kutekan kedalam
sehingga Diana yg lagi mabuk bergerak ga’ karuan, akhirnya aku ga’ kuat
lagi…aku membuka celana dan celana dalamku si “Ujang” sudah berdiri
tegak bertanda siap bertempur.
Akupun menindihi tubuh Diana yg lagi mabuk dan melebarkan kedua
kakinya, aku mencium kembali leher dan mulutnya dan ku gesek-gesekan si
“Ujang” ke celana dalamnya (baru celana dalamnya aja sudah cenut-cenut
apalagi klu nanti sudah ke dalamnya), kamipun akhirnya perang lidah dan
ga’ ketinggalan akupun meremas-remas toketnya…Diana yg lagi mabuk pun
akhirnya malah bergerak tambah ga’ karuan, aku merasakan daerah celana
dalamnya sudah basah, kelihatannya nich cewek sudah horny.
Akupun berdiri dari sofa dan memegang kepala Diana, aku memajukan si
“Ujang” untuk dikulumnya…Diana sempat ga’ mau dan lagi-lagi aku
memaksanya, penisku berukuran sangat besar (bisa dikatakan di atas
ukuran normal orang Asia), Diana pun mencoba untuk memasukkan penisku
kedalam mulutnya, hanya masuk bagian kepalanya saja, mulut Diana terlalu
mungil, kucoba memaju mundurkan kepalanya (enak sekali rasanya) tidak
lupa bagian buahnya penisku.
Tanganku pun tidak tinggal diam, tangan kiriku tetap memegangi kepala
Diana dan tangan kananku mencoba menerobos kedalam belahan bajunya,
halus dan besar toketnya…kuremas-remas kuat-kuat hingga dia kesakitan
lagi, aku coba mencari putingnya…kuputar-putar sambil kutarik-tarik.
30 menitpun berlalu di posisi mengulum, akhirnya kutarik penisku. Aku
akhirnya membuka baju Diana hingga hanya tersisa BH dan celana dalam
berwarna hitam, kulihat perutnya yang putih mulus dan rata. Aku pun
memindahkan Diana ke matras, dia berbaring diatasnya…
Aku membuka BH-nya (toketnya memang benar-benar besar sekali),
kuremas-remas kembali (memang gemas sekali melihatnya), akupun berada di
atas perut Diana dan mendudukinya, aku menaruh penisku diantara
toketnya sambil kutarik kepalanya kedepan dan aku menyuruh menjilati
ujung penisku, tangan kanan ku mencoba meraba-raba belakang ke celana
dalamnya.
Diana pun mengeluarkan suara-suara aneh dan bergerak ga’ karuan
kembali. Setelah puas aku berganti posisi ke posisi 69, kumasukkan
penisku kembali ke mulutnya dan aku membuka celana dalamnya dan mulai
menjilati memeknya serta menyedotnya (harum banget memeknya orang
tajir), aku mencoba menggelitiki memeknya dan itu berhasil membuat
memeknya banjir kembali.
Sudah ga’ tahan lagi nich…
Aku pun mulai menyerang memeknya menggunakan penis ku, perlahan
kumasukkan…terasa susah banget, memeknya kecil dan masih seret banget
walau sudah ga’ perawan. Baru kumasukkan sedikit Diana sudah menjerit
“Aaaaaaaaargggggggggggggh…sakit”.
Akupun tidak menghiraukan dan tetap berusaha dan akhirnya barangku
masuk semua kedalam liang kenikmatannya dgn susah payah dan agak sedikit
lama, aku pun memulai memompanya perlahan dan meraih kedua toketnya dan
kuremas-remas, aku mendekatkan mukaku kelehernya dan menciumi serta
menciumi bibirnya, aku berpindah ke toket…menjilat-jilati putingnya yang
berwarna pink dan menggigitnya serta menariknya “Aaaaaaaaawwwww…” jerit
Diana.
Aku pun mencepatkan tempo pompaanku, Diana pun mengimbanginya (dasar
pertamanya ga’ mau tapi keenakkan juga), pompaan yang cepat membuat
toketnya bergoyang-goyang kemana-mana membuat tambah gemas saja, akupun
meremas-remas kedua toketnya. Tiba-tiba aku merasakan cairan hangat,
ternyata Diana sudah mencapai puncak, “Koq sudah keluar?” tanyaku…akupun
mempercepat pompaanku dan menyebabkan Diana tambah berteriak ga’
karuan.
Bosen dgn Man on Top akupun berpindah posisi sekarang Woman on Top,
toket Diana terlihat besar bergelantungan dan bergoyang-goyang saat aku
memompanya dgn cepat, aku pun merasa gemas lagi dan aku manarik Diana
kebawah sehingga mukaku sekarang berada diantara kedua toket Diana,
kuciumi,kujilati, kuremas, kupilin-pilin putingnya…
Toketnya jadi bulan-bulananku (tambah besar nich toket nantinya), dan
aku merasakan cairan kembali setelah 20 menit berlalu setelah Diana
ejakulasi pertamanya tadi, “Koq sudah keluar lagi,sayaang?”
tanyaku…Diana pun tidak berekspresi, raut mukanya hanya diam menikmati
pertempuran kita.
Kurubah lagi posisi, sekarang Diana ku gendong, aku menopang kedua
pahanya dari bawah dan Diana memelukku…enak nich posisi ini, Diana pun
tambah menjerit “aaah… aaah… aaah…sakit… aaah…”, ini di karenakan
penisku terasa sekali menyodok memeknya…posisi ini berlangsung 15 menit
dan aku merasakan aku sudah akan keluar juga, kutaruh Diana diatas meja,
kupercepat pompaanku dan tidak lupa untuk diam tanganku meremas-remas
toketnya dan akhirnya aku pun sampai puncak,
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaarghhhh…” aku dan Diana pun berteriak bersama,
cairanku dan cairannya menyembur liang kenikmatannya sangat banyak
sekali dan aku pun mecium bibirnya dan kedua toketnya (enak sekali
pertempuran ini, hingga membuatku sangat lemas), aku menggendong Diana
kembali ke matras dan menyuruhnya untuk menjilati sisa spermaku yang ada
di penisku hingga habis.
Tidak lupa aku mencatat nomer HP-nya dan memfoto tubuhnya yang sedang
bugil bersamaku memakai foto dari HP ku dan HP-nya Diana, dgn tujuan
mungkin suatu saat aku bisa memakai tubuhnya lagi dan kami pun tertidur
bersama, berpelukkan dalam keadaan bugil hingga pagi.
Tak terasa pagi pun berlalu, aku sudah bangun mendahului Diana karena
aku ada apel pagi sebelum aku pulang kerumah dan Diana masih di ruangan
gudang, ku kunci agar Diana tidak bisa keluar. Setelah apel pagi bubar
aku dikagetkan dgn suara Rendra.
“Oi kmn aja sob kemarin, aku cari-cari koq ga’ ada?” tanya Rendra.
“Ga’ kemana-mana…keliling-keliling sekitar sini saja ” jawabku lemas gara-gara pertempuran kemarin.
Kita pun berpisah, kulihat Rendra sudah pergi pulang mengendarai
motornya dan aku kembali ke gudang. Aku masuk dan melihat Diana belum
bangun, aku pun memakaikan baju-bajunya kembali dan menggendongnya ke
sofa…tiba-tiba dia terbangun dan berteriak “sapa km?”
Akupun menjawab dgn enteng “Cowok kamu”
Diana pun kebingungan “Tempat apa ini? Kotor banget”, “Mau apa kamu?”…”Jangan-jangan kamu mau memperkosa aku?”
Akupun memotong pertanyaannya yang super panjang itu “Ga usah di
omongin juga kita semalam sudah jadi layaknya suami istri, kamu
menikmati permainanku dan aku menikmati tubuhmu”
Diana pun kaget “huh…apa kamu bilang? Ihhh jijik amat dech sama kamu…klu ngomong tuch di atur!!!” (Diana pun agak mulai marah).
“Kalau ga’ percaya ya lihat aja foto-foto di HP mu” celetukku.
Diana pun mencari Hpnya, belum lihat dari album fotonya dia pun
kaget, foto wallpaper Hpnya ku ganti foto kita berdua lagi bugil dan dia
pun sibuk mencari foto-foto di album Hpnya dan dia mulai menangis.
“Sudah ga’ usah nangis, aku ga’ akan bilang siapa-siapa lagian kamu
juga sudah ga’ perawan…jadi apa bedanya” aku pun berbicara seenaknya
serasa sudah menang.
Diana pun berdiri dan menuju pintu keluar dan akupun mencegatnya.
“Mau kemana?” tanyaku.
“Pulang!!!” bentak Diana.
“Aku yang nyetir kamu nanti di sebelahku melayani aku lagi” akupun tertawa didepannya.
“Huh…mau apa lagi?” Dianapun bingung.
“Sudah turuti aja kemauanku atau foto-fotomu yang semalam mau ku sebarin ke orang-orang” ancamku.
Akhirnya Diana menurut kepadaku karena ancaman itu, aku menyetir dan
Diana duduk disebelahku, diperjalanan pulang aku dipuaskan kembali oleh
Diana, aku menyuruhnya mengulum penisku kembali dan tidak lupa aku
meremas-remas toketnya yang menggemaskan, cukup lama mengulumnya hingga
akhirnya aku keluarin didalam mulutnya.
Pertama Diana sempat berontak saat cairan penisku menyembur ke
mulutnya tapi aku menahan kepalanya setelah selesai aku melihat Diana
sempat memuntahkan cairannya di mobilnya, bisa kulihat dia sangat jijik
melihatnya. Akhirnya aku sampai di terminal karena aku harus naik bemo
menuju kos-kosanku, aku parkirkan mobil di tempat sepi dan aku pamitan
sambil menciumi Diana.
“Hati-hati ya sayaang kalau pulang,terima kasih atas kenikmatannya semalam,kapan-kapan lagi ya” akupun tersenyum ke Diana.
Diana pun pergi dgn cepatnya dan aku hanya bisa tersenyum puas karena bisa ngewe wanita montok karena dia telah mabuk. END
Untuk Melihat Video Selengkapnya Klik Di Bawah ini :
Posted By : 233poker.com
No comments:
Post a Comment