Agen Poker Online - Nikmatnya Bercinta Dengan Jenny Yang Sudah Lama Tidak Bertemu - Lama sekali aku tidak bertemu dangan Jenny, karena perusahaan tempatku
bekerja tidak mengijinkan aku pulang selama masa training itu. Setahun
kemudian aku pulang, tapi sengaja aku tidak meberitahunya kepulanganku
supaya ada kejutan.
Agen Poker Online - Setelah sampai di pelabuhan lalu aku melanjutkan
perjalananku dengan kereta api jurusan kota kelahiranku. Aku duduk di
kursi paling belakang, aku terus saja membayangkan Jenny sambil melihat
ke jendela kereta sehingga tanpa sadar ada seorang penumpang bertanya.
“Permisi..maaf mas…apa kursi ini masih kosong” tanya orang itu.
Aku kaget dibuatnya, rupanya aku melamun cukup lama. Belum habis rasa
kagetku, aku tersentak ketika aku melihat seraut wajah itu.
“Lhoo…Ka..kaa…mu jenny..” teriakku.
“Maasss..donny…” sahut gadis itu yg ternyata adalah jenny. Lalu
kamipun berpelukan. Tak dapat kami membendung air mata karena rasa
bahagia.
“Aku kangen banget sama kamu jenny!” aku membuka perbincangan kami berdua sambil kekecup keningnya.
“Aku jg kangen banget Mas!” bisiknya sambil kembali memelukku.
Rupanya jenny dari tempat saudaranya yg sedang sakit di kota itu. Dan
Akan pulang naik kereta api. setelah beberapa saat kita berpelukan aku
jadi terangsang karena sudah setahun kita tidak bertemu. Lalu aku
melumat bibirnya dengan buas. Dia mendesah nikmat dan desahannya semakin
menjadi saat ujung lidahku menjilat belakang kupingnya. Batang penisku
langsung tegang.
Takut desahannya terdengar dengan penumpang lain, lalu aku buru-buru
menyumpali bibirnya dengan bibirku. Tanganku dibimbingnya untuk meraba
toketnya. Tanpa diperintah aku menelusupkan tanganku ke kedua bukitnya
yg kenyal itu.
“Mass! aku kangeen banget sama mas,” bisiknya saat aku mulai mengecup mesra puting susunyanya.
Lalu aku mengambil bantal satu lagi dan kusandarakan di dekat
jendela. Dia menarik kuat rambutku saat puting susunya kugigit pelan.
Sementara puting susu satunya kupelintir-pelintir dengan jari-jariku.
tubuhku mulai hangat, demikian dengan tubuh jenny semakin mengejang tak
karuan. Aku saja masih memberikan sensasi kenikmatan pada kedua puting
susunya dan ternyata itu titik didihnya.
Desahnya saat aku menghisap kencang toketnya hingga tenggelam
setengahnya di mulutku. Ia mengejang pelan dan ia menggesek-gesekkan
pahanya dan celananya mulai basah oleh lendir kenikmatanya.
Tak lama kemudian kuturunkan celananya serta celana dalamnya dan
jenny makin menggelinjang hebat dan secepat kilat aku mencium bulu-bulu
halus di bawah pusarnya, hmmm… wangi sekali. Tiba-tiba kepalaku
ditekanya menuju lubang memeknya dan bagai kerbau di congok mengikuti
apa yg dia mau. Sementara jari tengahku menusuk-nusuk lubang memeknya.
Kutusuk pelan dan ku kocok keluar masuk dengan lembut.
Jenny semakin tak terkendali dan mengambil bantal untuk menutup
mulutnya dan aku hanya mendengar suara desisan yang tak begitu jelas.
Akan tetapi Jenny bereaksi hebat dan tak lagi menguasai posisinya di
pangkuanku.
Batang penisku yg sejak tadi tegang mengeras sia-sia kalau tidak aku
sarangkan ke lubang memek yang aku kangeni ini. Aku angkat sedikit
pinggulnya dan lalu ku keluarkan batang penisku, sementara aku mulai
mengatur posisi Jenny.
“Jhleebbbbb!” dengan mudah kepala penisku masuk karena lubang memeknya sudah basah dari tadi.
Jenny
mendesah. Jenny menjerit lirih saat semua batang penisku menjejali
ronnga rahimnya. Kami rindu dan ingin berlama-lama menikmati moment kami
kedua yg sangat indah, syahdu dan nikmat ini. Aku melipat pahaku dan
aku menyelusupkan di balik punggungnya agar dia merasa nyaman dan
memaksimalkan seleruh batang penisku di dalam rahimnya. Kurangkul
punggungnya dan kulumat bibirnya dengan halus bergantian ke belakang
kupingnya dan lehernya. Tangan kiriku memainkan kelentitnya, kugesek dan
kugoyang ujung jariku disana.
“Aaacchhhh.. Mass donny .. aakuuu.. kaan.. ngennnn..“
Katanya dengan terbata-bata saat aku menciumi belakang lehernya.
Tubuhnya mulai menggigil, Jenny diam sesaat merasakan pejalnya batang
penisku memenuhi lubang memeknya, wajahnya menahan sesuatu untuk di
ekpresikan. Aku merasakan bahwa dia sebentar lagi akan mencapai puncak
orgasmenya.
“Luapkan semua rasa rindumu Sayang.. aku akan menyambutmu..” bisikku mesra ditelinganya.
Aku membantunya memepercepat tempo permainan jariku di kelentitnya,
sementara itu ujung lidahku juga tidak ketinggalan menciumi puting
susunya dan sesekali menghisapnya lembut.
“Ooocchh.. Ooocchh.. Mass donny ..ssshhhhh.. aaahhhhh” hanya itu yg ia ucapkan.
Desisan-desisan kenikmatanya membuatku semakin bernafsu menjelajahi
seluruh tubuh Jenny dengan lidahku dan buru-buru menarik kepalaku. Ia
lantas melumat mulutku seperti orang kesetanan, seperti tidak ada hari
esok dan lantas aku melumat mulutnya dan kulepas permainanku di
kelentitnya. Tangan kiriku kutarik ke atas untuk memainkan puting susu
kirinya dan ternyata usahaku tak sia-sia.
“Aaaacchhhhhh.. eeee.. naaakkkk..Saaaayy.. yaaaang..” desah jenny dalam erat pelukanku.
Desahnya menandakan kepuasan mancapai puncak orgasme dari cinta kami
berdua. Aku mengambil jaketku dan menutupi bagian pribadi kami yg sempat
berantakan. Meskipun batang penisku masih tertancap di dalam-dalam
lubang memeknya. Akan tetapi aku tak ingin mengakhiri dengan ejakulasiku
karena situasi yang tidak memungkinkan.
“Auuwhh.. geli Mass..” desah jenny geli oleh denyutan batang penisku.
“Baik jenny sayang.. aku akan mencabutnya..”
“Ooocchhhh,” jenny menjerit lirih kegelian.
Kami berdua pun tertidur bersama hingga tibalah kami di kota kami yang penuh kenangan bagi kami berdua.
“Eh Mas sekarang mau kemana?” Tanya Jenny.
“Mau pulang ikut yuk,” jawabku enteng.
Lalu aku merangkulnya kedalam pelukanku. Angan kelakianku pun mulai
berimprovisasi dan aku telah menemukan retorika tepat untuknya.
“Jenny aku kan belum puas melepas rindu sama kamu, kita lanjutin di rumahku yukk!” ajakku.
Singkatnya
kami berdua menuju rumahku. Kebetulan rumahku tidak ada siapa-siapa.
Setelah mandi dan makan kami ngobrol-ngobrol cukup lama tentang kenangan
kami. Lalu aku pangku Jenny. Dalam keadaan berdekatan seperti ini, aku
punya inisiatif untuk memeluk dan menciumnya. Dan Jenny sudah berada
dalam dekapanku, dan bibirnya sudah dalam lumatan bibirku. Dia hanya
diam dan mulai memejamkan matanya menikmati ciuman ini. Tangannya
perlahan berganti posisi menjadi memeluk leherku. Tanganku yang tadinya
memegang pinggulnya, bergeser turun ke pangkal pahanya dan akhirnya….
Aku berhasil meraba merasakan betapa mulusnya paha jenny. kuelus-elus
sambil sedikit meremasnya. Bibir kami masih saling melumat mesra dalam
keadaan mata masih terpejam. Tanganku mulai bergeser naik lagi. Sekarang
aku mengangkat bajunya, dan terlihatlah dua gundukan indah yg masih
tertutup rapi oleh BH nya. Aku lumat lagi bibirnya sebentar sambil
tanganku ke belakan tubuhnya. Memeluk,. dan akhirnya aku mencari kancing
BH nya untuk kulepaskan. Tak lama kemudian terlepaslah BH penutup
toketnya dan mulailah tersembul keindahan toketnya yg mulus dengan
puting kecoklatan diatasnya.
Benar-benar pemandangan menakjubkan payudara Jenny yang selama
setahun ini belum aku pernah kulihat lagi. Aku mulai meremas-remas
lembut toketnya dan kembali kulumat bibirnya. Terdengar nafas Jenny yang
mulai tak teratur. Kadang jenny menghembuskan nafas dari hidungnya
cepat hingga terdengar seperti orang mendesah. jenny makin membiarkan
aku menikamti tubuh indahnya. Birahinya sudah hampir tak tertahankan.
Saat kurebahkan tibuhnya di kursi sofa dan mulutku siap menghisap
putingnya, Jenny menolak sambil mengatakan.
“Mas donnye, kita pindah ke kamar aja yuk!” ajaknya dan segera aku membopongnya menuju kamarku.
Begitu pintu kamar ditutup dan di kunci, langsung kupeluk Jenny dan
kembali melumat bibirnya dan melanjutkan meraba tubuhnya sambil
bersandar di tembok kamar. Lama-lama cumbuanku mulai berpindah ke
lehernya dan menggelitik belakang kupingnya. Jenny mulai mendesis
pertanda birahinya semakin menjadi-jadi. Saking gemesnya aku pada tubuh
jenny, nggak lama tanganku turun dan mulai meraba dan meremas-remas
bokongnya yg begitu bulat dan motoknya.
Jenny mulai mendesah geli, terlihat ketika aku lebih menurunkan
cumbuan ke bagian dadanya, dan menuju toketnya. Dalam posisi setengah
jongkok dan tanganku memegang pinggulnya, aku mulai menghisap puting
jenny satu persatu yang membuat jenny kadang mengejang geli, dan
sesekali melenguh geli. Kuijilati, kugigiti, dan ku hisap puting Jenny,
hingga jenny mulai lemas. Tanganya yang bertumpu pada dinding kamar
mulai mengendor.
Perlahan aku mngusap-usap kedua pahanya…Dan aku mengaitkan beberapa
jari di CD nya dan “sreettttt” terlepas sudah CD jenny. Kuraba
bokongnya, begitu mulus dan kenyal, sekenyal toketnya. Dan saat rabaanku
yg berikutnya hampir mencapai daerah selangkanganya…tiba-tiba.
“Di ranajang aja yuk! jenny capek berdiri terus”
Sebelum membalikan badan, Jenny melepas celananya di hadapanku dan
tersenyum manis memandang ke arahku. Alamaakkk, senyum manisnya bikin
aku cepat-cepat untuk menggumulinya. Apalagi jenny tersenyum dalam
keadaan telanjang. jenny mendekatiku dan tanganya dengan cepat melepas
celana dan celana dalamku hingga kini bukan hanya dia saja yang
telanjang di dalam kamar. Batang penisku yang sudah mengeras menadakan
bahawa aku sudah siap tempur kapan saja.
Jenny
menarik tanganku dan menggandeng menuju ranjang. Sesampainya di pinggir
ranjang, Jenny berbalik dan mengisyaratkan agar aku tetap berdiri dan
kemudian Jenny duduk di sisi ranjangnya. Dengan rakusnya Jenny menyepong
batang penisku. Lalu dia dengan liarnya pula menggigit pelan, menjilat
dan menyedot batang penisku tanpa ada jeda sedikitpun.
Kepalanya maju mundur menyepong batang penisku hingga terlihat jelas
betapa kempot pipinya. Aku berusaha mati-matian menahan ejakulasi agar
aku bisa mengimbangi permainanya. Mingkin sekitar 15 menitan Jenny
menyepong batang penisku, lalu dia melepas sepongannya dari batang
penisku dan merebahkan tubuhnya di atas ranjang.
Aku sangat mengerti maksud Jenny ini. Dia minta gantian aku yang
aktif. Segera kutindih tubuh indahnya dan mulai berciuman lagi beberapa
lamanya, dan aku mulai mengalihkan cumbuan ke toketnya lagi, kemudian
turun lagi mencari sesuatu di selangkanganya. jenny mengerti maksudku.
Dia segera mengangkangkan lebar kedua pahanya membiarkan membenamkan
wajahku di sekitar bibir memeknya. Kedua tanganku kulingkarkan di kedua
paha mulusnya dan bibir memeknya yg sudah merah dan basah itu. Aku
julurkan lidahku untuk menjilat bibir memeknya dan kelentit yg sudah
mengeras dan menonjol.
Tubuh jenny mengejang hebat, Eranganya pun mulai seru. Matanya
terpejam merasakan nikmatnya permainan lidahku di lubang memeknya.
Kadang pula jenny melenguh, merintih, bahkan menjerit pelan menikmati
permainan lidahku. Terlebih ketika kujulurkan lidahku lebih dalam ke
lubang memeknya sambil menggesek-gesek kelentitnya. Dan bibirku melumat
bibir memeknya seperti orang sedang bercumbu. Memeknya mulai berkedut
hebat, hidungnya mulai kembang kempis, dan akhirnya…
“Mas donnyee.. aaacchhhh…cepet donk masukin penis mas…oohhhhh!!” jenny memohon-mohon kepadaku agar segera ku masukkan torpedoku.
Aku bangun dari daerah selangkanganya dan mulai mengatur posisi di
atas tubuhnya dan menindihnya memasukkan batang penisku ke dalam lubang
memekinya perlahan. Dan akhirnya aku mulai menyodok secara perlahan dan
lembut. Masih terasa rapet karena sudah setahun tidak terpakai, dan
remesan lubang memeknya membuatku tambah ketagihan. Akhirnya aku sampai
pada posisi paling dalam, lalu dengan perlahan kutarik lagi, pelan dan
lama kelamaan aku percepat kocokkanku. Kemudian posisi demi posisi
kucoba dengan Jenny.
Aku
suadah tak sadar berada dimana. Yang aku tau semuanya sangat indah luar
biasa. Rasanya aku seperti terbang tinggi ke langit ketuju bersama
Jenny. Yang kutau, terakhir kali tubuhku dan tubuhnya mengejang hebat.
Sekujur tubuh kami bersimbah peluh. Nafas kami sudah tak beraturan. Aku
merasa ada sesuatu yg menyembur banyak dari batang penisku sewaktu
batang penisku masih berada di dalam lubang kenikmatan Jenny. Setelah
itu aku sudah nggak tau apa-apa lagi. Sebelum tidur aku sempat melirik
jam yang tergantung di dinding kamar. Alamaaakkkkk…!!! hampir 2 jam.
Waktu terbangun dari tidurku besoknya, Jenny masih tertidur lelap
disampingku, masih dalam keadaan bugil. Sambil memandanginya, dalam hati
aku berkata, “Akhirnya aku bisa ngelampiasin hasrat nafsu yang setaun
ini aku pendam”.
Setahun kemudian jenny lulus dari bangku kuliah dan aku segera
melamarnya. Dan jadilah Jenny istriku yang sangat kusayangi dan kucintai
sampai saat ini. END
Untuk Melihat Video Selengkapnya Klik Di Bawah ini :
Posted By : 233poker.com
No comments:
Post a Comment