Situs Poker Terbaik - Cerita Sex Nikmatnya Ngentot Dengan Dokter - Sebut saja nama ku Mirna, aku bekerja sebagai seorang suster atau
perawat di salah satu rumah sakit di kota x, kota ini memang kecil, dan
jarang sekali pasien yang dirawat lama disini, kebanyakan mereka dirujuk
ke rumah sakit yang lebih lengkap peralatannya. Sebelumnya ku
beritahukan kalau aku mempunyai tinggi 165cm berat 48kg, wajahku lumayan
cantik dengan kulit kuning langsat, ukuran dada ku standart lah, hanya
saja bila aku memakai pakaian ketad atau mini, semua mata yang memandang
pasti akan terkagum-kagum melihatnya.
Situs Poker Terbaik - Kemudian sebut saja dia dr. Irwan, dia lumayan tampan, sudah beristri
namun belum dikaruniai anak, mungkin karena dia lebih banyak
menghabiskan waktu nya di rumah sakit, dia juga merupakan idola para
suster disini, wibawanya dan tutur katanya membuat semua suster selalu
mengaguminya. Kisah ini terjadi kira-kira 3 tahun yang lalu, waktu itu
aku kebetulan mendapat giliran malam, padahal besok harinya itu hari
libur karena bertepatan dengan tanggal merah, entah perayaan apa aku tak
ingat, pasien di rumah sakit itu sangat sedikit, jadi yah bias dihitung
jari, dan biasanya setelah jam 9 malam, rumah sakit itu sepi sekali,
mungkin karena letaknya juga jauh dari pusat kota, lebih termasuk ke
pinggiran kota.
Setelah aku mengecek kamar pasien yang di diami beberapa pasien, aku
segera saja membereskan pembukuan, setelah itu aku masuk ke dalam ruang
perawat dimana biasanya perawat berkumpul, bersitirahat, dan juga
berganti baju seragamnya. Karena lelah aku duduk sejenak di kursi empuk
yang tidak ada tangannya atau pegangan untuk tangannya. Entah karena
lupa atau karena lelah aku tidak mengunci pintu, aku melepaskan sepatu
pantovel ku yang sudah membuat kaki ku sangat pegal, aku menyandarkan
kepalaku di kursi.
Tiba-tiba saja dari belakang ada yang menyentuh
pundakku serasa akan memijitnya, aku kaget dan langsung bangkit dari
kursi, dan ternyata…”dr. Irwan?” ucapku kaget. “capek ya? Abis kerja?”
tanyanya lembut. “iya dok, sedikit.” Jawabku. Kemudian dr. Irwan duduk
di kursi yang aku duduki tadi, aku hanya berdiri diam di depannya, entah
kenapa saat dr. Irwan menatapku jantungku berdegub kencang, mungkin
suara deguban itu bias terdengar oleh nya. “mau saya pijitin gak, sus?”
Tanya nya. “Ah… dokter bisa aja” aku hendak beranjak melangkah, tapi
kemudian, tiba-tiba saja tangan ku ditarik oleh dr. Irwan, dan aku
terjatuh tepat dipangkuannya.Dia memelukku sangat erat dari belakang
hingga aku tak bisa melepaskan pelukkannya, namun sebenarnya aku juga
senang dengan apa yang ia lakukan itu.
Dia mencium leherku dari
belakang, desah nafasnya dan ciumannya membuat birahi ku naik. Sesaat
dia menciumi leherku, kemudian bibirku pun dia kerjai pula, aku pun tak
tinggal diam, ku ladeni ciumannya itu, lidah kami beradu, saling
mengulum satu sama lain. Entah setan apa yang merasuki ku malam itu,
bagiku semuanya sangatlah indah. Tak terasa tiba-tiba tangannya sudah
mulai meraba dada ku, dibukanya kancing seragam suster ku itu, hingga
beberapa kancingnya terbuka dan mencuatlah buah dadaku yang masih
menggunakan bh, lalu ditariknya keluar payudara dari kurungannya, sesaat
dr. Irwan menelan ludah melihat payudara ku itu. “Mirna… ternyata kamu
memiliki dada yang sungguh indah ya?” ucapnya sembari mengusap puting
ku. Aku hanya bisa mendesah “ah.. dokter suka ya mainin dada Mirna?”
ucapku.
Tanpa menunggu waktu dia langsung mengulum dan menjilati payudara ku
dengan penuh nafsu, seperti bayi yang sedang meyusu kepada ibunya. Aku
menikmati semuanya, sembari dia terus memainkan dadaku, tangannya mulai
bergerak menuju ke bawah perutku, di bukanya kaki ku lebar-lebar, hingga
rok mini seragam ku itu pun terangkat ke pahaku, aku mengangkang
sembari di pangku dr. Irwan, aku masih tetap memunggunginya, dia
memainkan jarinya di bibir vaginaku, membuat ku benar-benar melayang,
kemudian dia lanjutkan dengan memasukkan jarinya ke dalam vagina ku, di
mainkannya vagina ku itu dengan jari-jarinya, sentuhan itu membuat
vagina ku mulai basah, tapi rupanya dr. Irwan tau kalo aku ingin segera
dipuaskan, tiba-tiba saja dia menghentikan perbuatannya.
Dia menyuruh ku
duduk menghadap dia, aku pun kini seperti berlutut dihadapannya,
dibukanya celana dia, nampaklah senjatanya yang sudah berdiri keras,
rupanya dia juga ikut terangsang tadi, dia menyuruhku untuk mengulum
penisnya, mulanya aku takut, karena ini baru pertama kali buatku, tapi
dengan sabar dia menuntunku, yang akhirnya dia pun mulai merasakan
hisapan-hisapan mulutku, aku jilat dan ku sedot penisnya itu hingga
basah.
Kemudian tiba-tiba dia menyuruhku menghentikannya dan memintaku untuk
duduk menghadapnya, aku pun duduk dihadapannya kini, dia menurunkan cd
ku, lalu dia memintaku untuk memasukkan penisnya ke dalam vagina ku. Aku
sempat takut “dokter, saya takut, saya masih perawan dok…” “justru itu
Mir, akan terasa enak loch, memang sakit diawal, tapi lama-kelamaan juga
enak” ucapnya sambil mencium untuk menenangkan ku, setelah cukup
tenang, dia mulai perlahan memasukkan penisnya ke dalam,
“ah… ah…..
au…”jeritku merintih menahan sakit dan perih. Dr. Irwan memang sangat
luar biasa, karena takut menyakiti ku dia pun sangat halus dalam
melakukannya, dia memasukkan penisnya inchi demi inchi, dan akhirnya
blessssssss… penis dr. Irwan telah masuk semua ke dalam vagina ku, tapi
dia tidak lantas menggenjotku, dia justru membuat ku seperti dimanjakan,
menciumi ku, memainkan payudaraku, dan secara perlahan dia menggerakkan
badannya naik turun, membuat penis nya juga ikut bergerak menusuk
vaginaku, sesaat ku rasakan darah keperawananku mengalir ketika dr.
Irwan mendorong badannya dengan keras, dan membuat penisnya menusuk
terlalu dalam, waktu itu aku hanya menjerit “ah……sa..kittt… dok”
rintihku.
“gapapa Mir, entar lagi juga enak koq sayang” balasnya.
Akhirnya selang beberapa menit ku rasakan ada yang menjalar hebat di
dalam tubuhku, dr. Irwan mempercepat gerakannya menusuk vagina ku, dan
“ah… dokter Mirna rasanya pingin pipis nech…ah………” ucapku, “ keluarin
aja Mirna, itu bikin kamu lebih enak” ucapnya, dan ….”ah………………., keluar
dok” ucapku, tubuhku mengejang hebat, ku rasakan ada cairan yang
mengalir keluar hingga sepertinya membasahi pahaku. “enak kan saying?”
ucap dr. Irwan. “Iyah… dokter pinter banget bikin aku lemes gini ah…………”
itu adalah orgasme ku yang pertama.
Kemudian dr. Irwan menyuruhku berdiri, kemudian sedikit menungging,
aku menghadap meja yang ada di depanku, dr. Irwan kemudian mulai
menggenjotku dari belakang, dan ini membuat ku sungguh melayang,
benar-benar dokter yang hebat, pikirku dalam hati, dia terus
menggenjotku, gerakannya semakin cepat, aku tahu rupanya dia juga akan
klimaks, “mau dikeluarin dimana Mir?” “di dalam aja dok, aku lagi gak
masa subur koq, lagian aku juga pingin tau rasanya dimasukkin sperma
dokter” ucapku waktu itu, dan tiba-tiba.. crot.. crot… sperma dr. irwan
keluar, mungkin karena banyak hingga keluar pula dari vagina ku, dan
menetes di lantai.
Dr. Irwan kemudian memelukku dari belakang dan
mencium bibirku, aku pun membalasnya, kami saling melumat lidah kami,
dan setelah itu kami pun membenahi diri kami, aku pun membersihkan
ceceran sperma di lantai. Dr. Irwan duduk di kursi bersitirahat sejenak,
aku pun merapikan pakaian ku, kami juga sempat melakukan beberapa kali
frenchkiss sebelum akhirnya dr. Irwan keluar dari ruangan itu.
Malam itu
benar-benar malam yang sangat indah buat ku. Dan setelah malam itu pun
kami sering melakukannya tanpa di ketahui oleh suster yang lain, karena
kamiselalu berpura-pura tidak pernah terjadi apa-apa di hadapan orang
lain. Hal itu terjadi selama 3 tahun aku bekerja di rumah sakit itu, dan
kini aku sudah pindah juga telah mempunyai seorang suami dan seorang
anak, tapi tetap saja aku selalu merindukan saat-saat indah bersama dr.
Irwan, dokter pujaanku itu. END
Untuk Melihat Video Selengkapnya Klik Di Bawah ini :
Posted By : 233poker.com
No comments:
Post a Comment