Agen Poker Online - Liburan yang Berkesan Dengan Cewek Baru Dikenal - Kisah ini berawal dari perkenalanku dengan seorang cewek cantik
bernama Lisa yang bermula dari chatroom. Waktu itu tahun 2015 dan aku
masih duduk di tingkat 3 sebuah PTS di Medan dan usiaku masih 20 tahun.
Sedangkan Lisa sudah berumur 22 tahun dan duduk di bangku kuliah tingkat
akhir universitas swasta Jakarta Jurusan Teknik. Kala itu Lisa masih
bekerja di perusahaan telekomunikasi swasta sebagai seorang programer.
Agen Poker Online - Perkenalanku
dengan Lisa semakin akrab walaupun kami tidak pernah ketemuan atau copy
darat (maklumlah dia di Jakarta sedangkan aku di Medan). Setelah
persahabatan kami berjalan 2 tahun akhirnya kami mempunyai kesempatan
untuk ber-copy darat. Waktu itu bulan Desember 2016 aku memperoleh
kesempatan untuk berlibur di Jakarta.
Singkat cerita akupun sampai
di Bandara Internasional Soekarno Hatta pada tgl 26 Desember 2016 dan
dengan berbekal beberapa lembar foto kirimannya, aku sore harinya pergi
ke Mall Taman Anggrek untuk menemuinya.
Pertama sekali melihatnya,
aku sungguh terpana. Bagiku, Lisa lebih cantik aslinya ketimbang di
fotonya. Ditunjang lagi oleh penampilannya yang semakin dewasa yang
disesuaikan dengan profesinya kini sebagai programer software di PT JS
di kawasan Gatot Subroto Jaksel. Hal ini membuat aku semakin tertarik
dengannya dan membuat birahiku naik secara perlahan-lahan.
Setelah
bertemu, kami berdua mengelilingi Taman Anggrek hingga malam dan dinner
disana. Setelah dinner kami berkesempatan mengelilingi Jakarta dan
akhirnya kami pulang dan kuantar dia sampai ke rumahnya di kawasan Duri
Kepa Jakarta Barat. Pertemuan itu membawa kenangan tersendiri bagiku dan
oleh sebab itu aku kembali mengajak Lisa keluar jalan-jalan keesokan
harinya yang bertepatan dengan malam minggu.
Keesokan harinya,
pagi-pagi benar aku menjemput Lisa setelah itu kami pergi makan pagi
bersama dan mengelilingi Jakarta beserta mallnya hingga jam 10 malam.
Sebenarnya aku masih sangat ingin bersamanya hingga larut malam, namun
Lisa menolak karena katanya tidak ada yang menjaga rumah, sebab Papa,
Mama, Koko, Kakak ipar dan Dedenya sedang ke Bogor menghadiri kondangan
familinya.
Sebenarnya aku kecewa juga mendengar penolakannya itu,
tapi kekecewaanku ternyata tidak lama. Terbukti Lisa waktu itu langsung
mengajakku untuk menginap di rumahnya, karena dia tidak berani tidur
sendirian. Akupun tidak mengiyakan secara langsung penawarannya itu, aku
berpikir beberapa menit. Setelah berpikir beberapa menit aku pun
mengiyakan tawaran Lisa dan tampaknya ia sangat senang sekali. Akhirnya
kami sampai di rumahnya pukul 10 lewat 30 malam.
Segera setelah
turun dari mobil, Lisa membuka pintu pagar dan pintu rumah. Lalu akupun
masuk ke dalam rumahnya yang lumayan besar itu dan menempelkan pantatku
pada kursi sofa di ruang tamunya. Seketika itu pikiranku melayang-layang
membayangkan seandainya aku dapat menyalurkan hasratku pada Lisa. Terus
terang saja, selama ini aku selalu horny jika mendengar suara dari Lisa
dan aku pun selalu beronani membayangkan sedang menyetubuhinya. Bahkan
tidak jarang pada saat kutelepon dia, aku sedang naked dan beronani
sambil bertelepon dengan dia dan Lisa pun tahu semuanya itu.
Setelah
mengunci pintu rumahnya, Lisa permisi padaku untuk mandi dan aku pun
mengiyakannya. Mendengar Lisa mau mandi pikiranku bertambah kotor
setelah sebelumnya aku membayangkan bisa menyetubuhinya. Lalu dengan
langkah berjingkat-jingkat kuikuti langkah Lisa yang berjalan ke arah
kamar mandi di ruang makan hingga aku melihat Lisa masuk ke dalam kamar
mandi dan mengunci pintunya.
Akupun segera memutar otakku mencari
celah agar dapat mengintip Lisa. Namun belum sempat aku mendapatkan cara
mengintip yang pas, tiba-tiba Lisa keluar dari kamar mandi dengan naked
dan berteriak karena ada kecoa. Aku yang melihat Lisa keluar dengan
naked hanya bisa terpaku dan diam. Mataku langsung tertuju pada dua
daging kenyal yang bergantung di dadanya. Sungguh indah sekali buah dada
Lisa yang berukuran 34 A (kuketahui ukurannya, karena aku pernah
menanyakan ukuran bra nya lewat SMS dan dia pun memberitahu aku) dengan
putingnya yang berwarna kecoklatan. Ingin rasanya lidahku langsung
menyeruput wilayah dadanya itu.
Pandangan mataku kini tertuju pada
lubang vaginanya yang ditumbuhi oleh ilalang asmara walaupun tidak
begitu lebat. Penisku pun langsung bangkit dan berdiri tegak. Waktu itu
yang hanya ada di pikiranku hanyalah bagaimana caraku untuk meniduri
Lisa. Tanpa pikir panjang akupun mendekati Lisa dan kurangkul tubuhnya
lalu kutempelkan bibirku pada bibirnya yang lembut mereka itu. Lisa
tidak memberikan perlawanan bahkan ia pun mengulum bibirku.
“Ah..” dia mendesah.
Aku
pun semakin berani setelah mendengar desahannya itu. Lidahku keluar
masuk ke rongga mulutnya yang mungil dan tanganku pun bergerilya
meremas-remas dan terkadang meraba-raba onggokan daging kenyal di
dadanya sambil memilin-milin putingnya yang sudah mulai mengeras.
Sementara itu ia juga mulai mencoba menarik resleting celanaku dan tanpa
kesulitan dia berhasil menurunkan celanaku dan menarik kaosku serta
melemparnya ke lantai kamar mandi. Saat itu, ia sedikit terkejut, ketika
tanpa sengaja tangannya menyentuh penisku yang masih dilapisi oleh
celdamku.
“Oh.. Very big buanget kontolmu, Dave”
Aku hanya
menanggapinya dengan senyum dan tanganku masih bekerja memilin-milin
puting susunya. Ciumanku mulai kuarahkan ke lehernya dan terus turun ke
bawah dan berhenti di bagian putingnya. Di sini aku permainkan putingnya
yang indah itu dengan lidahku. Terkadang kuemut, kuhisap dan kugigit
lembut putingnya itu, sehingga membuat Lisa tak kuasa untuk menahan hawa
nafsunya yang sudah hampir meledak. Tampaknya ia juga sudah tidak sabar
untuk melihat dan merasakan penisku karena Lisa sedang berusaha menarik
turun sempakku. Dan kemudian tanpa halangan yang berarti Lisa akhirnya
berhasil menurunkan celdamku.
“Jangan disini Lis, kita cari tempat yang enak, ok? Gimana kalau kita maen di kamar kamu Lis?”
“Oh iya.. Enakan di kamar gue. Kita bisa ngentot sampe puas”.
Lalu
kugendong tubuhnya ke loteng dan kubawa ke dalam kamar tidurnya dan
selanjutnya kurebahkan tubuh bugilnya diatas ranjang alga yang empuk.
Tanpa menunggu lebih lama lagi, segera kuhisap puting susunya yang sudah
semakin mengeras lagi.
“Ah.. Dave,” pekiknya.
“Lis.. Toket loe indah buanget. Gue suka buanget sama toket loe,” celetekku dengan penuh nafsu.
“Terus Dave.. Oh.. Geli..” desahnya.
Mendengar
desahannya aku semakin bernafsu. Lambat laun ciumanku merambat turun ke
pusarnya lalu ke gundukan di selangkangannya. Kemudian kumainkan
clitorisnya dengan lidahku dan aku terus memasukkan ujung lidahku ke
dalam lubang vaginanya yang harum itu.
Kemudian dia mengangkat
pinggulnya dan berseru,
“Oh.. My god.. Is very great.. Oh.. God..”
Sementara
aku masih mempermainkan wilayah vaginanya dengan lidahku, Lisa semakin
kencang menggoyang-goyangkan pinggulnya, kemudian dengan tiba-tiba dia
berteriak,
“Dave.. aku.. ke.. lu.. aarr..” dan seketika itu tubuh Lisa mengejang dan matanya terpejam.
Sementara
itu di gua keramatnya terlihat cairan kewanitaannya membanjiri
vaginanya. Kuhisap cairannya itu dan kurasakan manis bercampur asin
dengan aroma yang wangi dan hangat. Kuhisap cairannya dengan rakus
sampai habis dan tubuhku kembali merambat ke atas menghisap putingnya
kembali yang tampak indah bagiku. Rasanya bibirku masih belum puas
menyusui putingnya itu.
Tak lama kemudian kulihat Lisa kembali
menggeliat-geliat dan mendesah-desah. Ia tampak terangsang kembali dan
memintaku untuk segera memasukkan penisku yang berukuran 16 cm dengan
diameter 3 cm ke dalam gua keramatnya yang sudah basah sekali.
“Ayo.. Dave.. Masukkan kontolmu ke memekku. Gue sudah enggak tahan lagi,” pintanya.
Tanpa
menunggu lebih lama lagi kuarahkan penisku ke dalam lubang vaginanya
dan secara perlahan-lahan namun pasti penisku pun mulai menyeruak masuk
ke dalam lubang vaginanya yang masih sempit (maklumlah Lisa masih
virgin) dan akhirnya penisku berhasil masuk 3/4 ke dalam lubang
vaginanya.
“Aduh.. Pelan-pelan ya, please,” erangnya sedikit tertahan.
Kembali
kutekan penisku untuk masuk ke lubang vaginanya secara perlahan
sehingga akhirnya aku berhasil memasukkan semua penisku ke dalam lubang
vaginanya dan menyentuh dasar vaginanya.
“Oh.. Nikmat buanget..” katanya yang disertai dengan desahan halus.
Aku
semakin bernafsu untuk menggenjotnya setelah mendengar desahan dan
erangannya. Semakin dia mendesah, aku semakin mempercepat genjotanku di
lubang vaginanya.
“Oh.. Dave.. ak.. uu.. suudahh.. ma.. uu.. kke.. luarr.. rr.. laggii..”
“Tahan Lis.. aku juga.. u.. da.. mau.. ke.. luuaarr, keluarkan di.. mana.. Lis?” tanyaku.
“Di.. Da..”
Belum sempat ia menjawab, aku sudah tak bisa menahannya lagi, sehingga akibatnya,
Crot.. Crot.. Crot.. Crot..!
Beberapa kali penisku menembakkan maniku yang banyak ke dalam lubang
vaginanya dan saat itu juga aku merasakan cairan hangat Lisa beserta
aliran darah perawannya menyelimuti batang penisku yang masih tegak di
dalam vaginanya.
“Terima kasih Lis.. Kamu sudah memberikan aku
kenikmatan malam ini..” ujarku sambil mengecup lembut bibirnya dan
menarik keluar penisku.
“Aku juga ingin terima kasih ke kamu, karena
telah memuaskan nafsuku untuk melakukan hubungan sex denganmu yang
selama ini kupendam dalam anganku,” katanya tanpa malu-malu dengan mata
yang sayu.
“Ayo.. Kita mandi berdua,” ajaknya sambil menarik tanganku.
Dan
di kamar mandi itu, batang penisku kembali bereaksi ketika Lisa
mengelus-elusnya. Tanpa malu-malu aku langsung menarik pinggang Lisa dan
menyuruhnya menungging ke arahku. Aku pun secara perlahan lahan
memasukkan penisku yang sudah menegang ke sela-sela pantatnya yang tidak
begitu besar. Sejenak, Lisa tersentak, namun hal itu hanya berlangsung
sebentar saja, karena Lisa kemudian menggerak-gerakkan pinggulnya ketika
dirasakan penisku sudah masuk semuanya ke dalam lubangnya.
“Ah.. Dave.. a.. kk.. uu.. ke.. ll.. uu.. aa.. rr.. l.. aa.. g.. ii..” erangnya dengan lembut.
“A.. k.. u.. juu.. ggaa..” kataku sambil menyemprotkan maniku ke lubang vaginanya kembali.
Setelah
itu kami melanjutkan acara mandi kembali dan setelah mandi, sebelum
tidur, aku mengentotnya sekali lagi. Keesokan paginya pada saat aku
bangun jam 7 pagi kembali kugenjot dia dan malam harinya kami kembali
ber-ML ria. Sungguh liburan yang berkesan dengan teman chatting. Terima
kasih Lisa atas virginmu. END
Untuk Melihat Video Selengkapnya Klik Di Bawah ini :
No comments:
Post a Comment