Agen Poker Terbaik - Selingkuh Dengan Bu RW Cantik Bertubuh Mulus - Biasanya kembang disuatu komplek adalah seorang gadis SMU atau cewek
kuliahan yang memang lagi mekar-mekarnya, tapi beda dengan komplek
perumahan dimana tempat aku tinggal. Ya, dikomplek ini yang menjadi
kembang adalah bu RW yang tinggal disebelah rumahku. Mungkin sebagian
besar pembaca tidak percaya, tapi memang tante siska, bu rw tetanggaku
itu bagaikan magnet bagi semua laki-laki dikomplek ini.
Agen Poker Terbaik - Aku gak
bisa mendeskripsikan secara tepat mengapa tante siska bisa begitu
mempesona. Memang secara fisik tante siska jauh diatas perempuan
rata-rata. Kulitnya putih seperti kebanyakan wanita sunda, tapi kulitnya
mulus tak bercacat. Sebenarnya aku gak tau pasti gimana kulit
ditubuhnya, tapi yang pasti kulit yang membalut betis indahnya mulus tak
bercacat, aku bisa memastikan itu sebab aku sering mengagumi betis
bulir padi itu saat tante siska keluar rumah memakai celana selutut
kesayangannya. Tubuhnya tidak terlalu gemuk tapi juga tidak terlalu
kurus, makanya payudara sedangnya sangat cocok mengimbangi pinggul dan
pantatnya yang sedikit montok.
Selain fisiknya yang memang cantik
dan berbody aduhai, tante siska punya sesuatu yang memancar dari
dirinya. Mungkin kalau orang bilang tante siska punya inner beauty yang
sangat kuat. Senyum selalu menghiasi bibir mungilnya, keramahannya
menanggapi lawan bicaranya, tawa lepasnya yang segar dan keanggunannya
menghela rambut yang selalu dibiarkan terurai itu… Hmmmm… sosok wanita
idaman setiap pria.
Sebenarnya tante siska punya seorang anak
perempuan yang bernama sarah yang sudah duduk di kelas 2 SMU. Jelas
sarah mewarisi kecantikan ibunya, tapi inner beauty tante siska memang
susah untuk ditandingi.
Aku sangat akrab dengan tante siska, sebab
selain memang bertetangga, dulu aku berusaha untuk mendekati sarah dari
ibunya. Tapi sepertinya usaha itu gagal. Hubunganku dengan sarah gak
lebih dari cuma say hello, tapi sebaliknya dengan ibunya, tante siska
senang sekali mengajak aku mengobrol. Bahkan tante siska melarang aku
untuk membayar iuran warga yang memang ditanganinya untuk beberapa bulan
sekaligus. Aku diwajibkan untuk membayar per bulan. Alasan dia sih
untuk ngembangin silaturahmi, makanya setiap aku membayar iuran warga,
pasti tante siska mengajakku mengobrol terlebih dahulu, hasilnya minimal
1 jam aku tertahan dirumahnya.
Dua bulan lalu, saat aku hendak membayar iuran warga, aku mendatangi rumah tante siska. Aku mendapati rumahnya kosong.
“Pada kemana tan ?” tanyaku saat kami mengobrol diruang tamu.
“Oh… Sarah sama papanya lagi ke sukabumi, kerumah neneknya” jawab tante siska.
“Kok
tante gak ikut ?” tanyaku. “Maunya sih, tapi besok ibu-ibu pkk ada
kegiatan, gak enak kalo tante gak dateng” jelas tante siska. Aku cuma
mengangguk tanda mengerti.
Setelah itu kami mengobrol seru seperti
kebiasaanku kalau berkunjung kerumahnya. Sampai tante siska menanyakan
hal pribadi padaku.
“Rian, kapan nih kamu menikah ?” tanya tante siska menyelidiki.
“He..he..he.. kapan ya tan ?” jawabku setengah becanda. “Masih belom punya calon nih tan” lanjutku.
“Ah
masa sih kamu gak punya calon. Kan kamu lumayan ganteng, materi juga
udah lumayan, mo nunggu apa lagi” tanya tante siska lagi.
“Maunya
sih secepetnya, udah gak tahan” jawabku sambil tertawa, tante siska
ikutan tertawa. “Tapi mo gimana lagi, emang belom ada calonnya” kataku
meneruskan.
“Emang kamu mo cari cewek kayak gimana ?” tanya tante
siska. “Kayak gimana ya ? Mungkin kayak tante siska ini lah” jawabku
bercanda. Sebenernya aku berharap dengan jawaban itu tante siska mau
menawarkan anaknya sarah ke aku. Tapi jawaban sungguh diluar dugaan.
“Kayak
tante ??? Emang tante masih cantik ya sampe brondong kayak kamu mimpiin
dapet istri kayak tante” jawab tante siska sambil tersenyum genit.
Sebenarnya
aku sedikit kecewa atas reaksinya, tapi berhubung sudah terlanjur, aku
teruskan saja. “Tentu aja tan, cowok mana sih di komplek ini yang gak
ngakuin kalo tante perempuan paling cantik disini” kataku sedikit
menggombal
Tante siska terseyum kecil, mukanya sedikit memerah, mungkin dia malu. “Masa sih Rian, tante kan udah tua” kata tante siska.
“Hmm..
walau tante udah punya anak gadis, tapi menurutku tante masih terlihat
seperti anak gadis. Jujur kalo melihat tante sama sarah, saya sering
menganggap tante adek kakak sama sarah” lanjutku, dalam hati aku heran
kenapa aku jadi merayu gitu.
“Masa sih tante masih kayak anak
gadis, badan tante udah kendor sana-sini begitu” jawab tante siska yang
kemudian berdiri dan memperhatikan tubuhnya sendiri. Dasternya ditarik
kebelakang agar melekat ketubuhnya, hasilnya tubuh aduhainya tercetak.
Terlihat jelas lekuk pinggul dan dadanya. Kemudian dia berputar-putar
sambil mengamati tubuhnya, tentu aja mataku juga ikut mengamati atau
lebih tepatnya menikmati tubuhnya. Apalagi karena dasternya ditarik,
terlihat pangkal pahanya yang putih mulus. Mungkin kalau ditarik sedikit
lagi celana dalamnya juga ikut terihat.
“Gak usah khawatir tante.
Tante emang gak kalah sama anak gadis. Jujur aja saya juga sering
bayangin tante sebelum tidur…” damn… aku nyesel banget ngomong kayak
gitu, tapi wtf lah, udah terlanjur
“Masa sih kamu bayangin tante
?” tanyanya dengan muka tidak percaya. “Masa sih tante bisa merangsang
kamu ?” tanya lagi. Aku cuma terdiam malu.
“Tapi kamu gak usah
jawab deh, tuh adek kamu udah ngejawab sendiri” kata tante siska sambil
ketawa. Damn, gundukan penisku yang menegang dibalik celanaku ternyata
terlihat sama dia aku cuma tersipu malu.
“Gak usah malu gitu yan”
kata tante siska yang kemudian duduk disebelahku. “Kamu kan udah gede,
wajar kalo terangsang sama cewek” lanjut tante siska yang kemudian
mengelus penisku dari luar celana. Aku menepisnya, tapi sayang tangan
tante siska sudah mencengkram penisku dari luar.
“Hmmm… punya kamu
gede juga ya” kata tante siska yang kemudian meremas-remas penisku dan
sesekali mengocoknya, aku meringis keenakkan.
Setelah beberapa
lama, aku berkata “Udah tan, nanti ada orang” katakuku dengan agak
gugup, soalnya ruang tamu ada dibagian depan, orang bisa aja tiba-tiba
melongok melalui jendela.
“Ya udah, kalo gitu kekamar tante yuk”
ajak tante siska. Aku cuma terdiam. “Kalo mau, tante tunggu didalam ya”
ajaknya sambil tersenyum genit. Kemudian dia berdiri berjalan menuju
kamarnya.
Sesaat aku terdiam, jujur dalam hati aku ingin segera
menyusulnya, tapi dipikiranku masih ada yang mengganjel. Ada sesuatu
yang melarangku mengikutinya kekamar. Tapi pikiran itu gak lama, nafsuku
menguasai semua pikiranku. Aku segera beranjak.
Aku buka perlahan
pintu kamarnya dengan sangat gugup. Setelah dibuka aku melihat tante
siska sedang duduk dipinggir tempat tidurnya sambil membuka-buka
majalah. Melihat aku masuk tante siska tersenyum senang kemudian berdiri
menyambutku.
“Tante kira kamu gak mau” kata tante siska yang
kemudian memelukku. Aku membalas memeluknya erat sambil mengelus-elus
punggungnya. Sambil memeluk aku cium keningnya. Menerima kecupanku, dia
memandangku mesra, kemudian meyodorkan bibirnya sambil matanya terpejam.
Melihat gerakannya, aku mengerti, aku kecup bibirnya lembut. Kecupannku
diikuti oleh kecupan-kecupan lain dibibirnya.
Awalnya ciumanku ke
bibir mungil tante siska pelan dan lembut. Tapi lama-lama ciuman itu
menjadi lebih liar, apalagi aku dan tante siska saling menggesek-gesekan
tubuh satu sama lain. Saat lidahku menelusuri rongga mulut dan
lidahnya, tanganku tak lupa penyelusuri tubuhnya. Awalnya tanganku
mengelus-elus punggung dan rambutnya. Tapi kemudian tanganku turun ke
pantatnya. Aku meremas-remas pantat bulat tante siska dan sesekali aku
mendorong pantat itu agar kemaluannku tergesek dimemeknya. Walau masih
dari luar tapi cukup membangkitkan birahi.
“Crop………….Crooop………Croooop”
cuma suara itu yang terdengar mengiringi sedotan-sedotan ciuman kami.
Kadang tante siska menggumam kecil saat pantatnya ditekan kearah
penisku.
Sambil berciuman, aku dorong tubuh tante siska kearah
tempat tidur. Saat kakinya menyetuh pinggir tempat tidur, tante siska
terduduk. Aku tidak melepas ciumanku, aku terbungkuk mengikuti tubuhnya.
Aku dorong tante siska lagi ketengah tempat tidur, sebab aku ingin
bercumbu sambil tiduran. Tante siska mengerti, dia bergeser ketengah
tempat tidur dan terlentang disana. Aku segera menindihnya dan
meneruskan ciumanku.
Pada posisi yang lebih menguntungkan itu, aku
mengarahkan tanganku kepayudaranya. Aku meremas daging kenyal itu.
Hmm…. benar-benar masih kencang payudara tante siska !
Setelah
meremas-remas payudaranya beberapa kali, aku menarik dasternya keatas,
dan tanganku mulai meremas payudaranya dari luar BHnya. Untung dia pakai
BH yang lembut, sehingga remasanku bisa maksimal walau masih dari luar.
Aku
mengangkat BH tersebut keatas, terlihatlah kedua puting hitam tante
siska. Ciuman aku pindahkan dari bibir ke puting sebelah kanan. Sambil
menyedot dan sesekali menjilat puting kanan, payudara kiri tante siska
aku remas-remas. Kadang aku hanya memutar-mutar puting kiri tersebut.
Bosan
dengan yang kanan, aku berpindah ke yang kiri. Selama aku
menyedot-nyedot payudaranya tante siska hanya merem-melek keenakkan.
Bibir bawahnya digigit, entah mengapa, mungkin supaya suara dia tidak
keluar. Sambil memegangi BHnya supaya tidak turun, tante siska mulai
meracau. “Ah..ah..ah.. enak sayang, enak…”
“Klik…” aku buka
pengait BH yang ada dibelakang tubuhnya. Segera setelah itu aku dorong
daster beserta BHnya keatas dan melepasnya. Makanya aku suka banget
cewek pake daster, gampang banget dibugilin
Setelah dasternya
tersingkir, tante siska merems-remas sendiri payudaranya, sambil menatap
lemah padaku seakan berharap mulutku menggantikan peran tanggannya. Aku
menanggapinya dengan menciumi lagi pentil payudaranya, bergantian kiri
dan kanan “shhh…..ahhhh….ahh….” cuma itu yang terdengar dari mulut tante
siska.
Tangan tante siska kemudian menarik kaosku keatas, dia
berusaha untuk membukanya, aku membantunya, aku lepas kaosku. Setelah
kaosku terbuka aku menindih lagi tubuh dan mencium bibirnya sambil
menggesekkan dadaku ke payudaranya. Tapi tante siska yang sudah tinggal
CD itu tidak berhenti, dia membuka ikat celana pendekku dan mendorongnya
kebawah. Aku buka celana pendekku sehingga kami sama-sama tinggal
celana dalam.
Aku menindihnya kembali dan mencium bibirnya.
Tanganku tidak lupa bergerayangan meremas-remas payudaranya. Dengan
hanya celana dalam, aku menggesek-gesekkan penisku yang sudah tersembul
sedikit ke vaginanya. Tante siska meresponnya dengan menggerak-gerakkan
pinggulnya.
Tanganku yang meremas-remas payudaranya sesekali
mengelus tubuhnya dari atas kebawah. Sampai bawah, aku elus-elus paha
dalammnya agak lama. Kata orang paha dalam termasuk darah sensitif
diluar vagina. Beberapa kali mengelus-elus paha dalamnya, aku naikkan
elusanku kearah selangkangannya. Saat menyentuh cdnya, terasa cd
tersebut sudah basah dan lembab. Sepertinya tante siska sudah terangsang
hebat.
“Ah…ah..ah… ” rintih tante siska saat aku mengelus-elus
vaginanya dari luar. Tanpa diduga tante siska membalasnya dengan menarik
penisku keluar. Dengan mengocok penisku tante siska membuka cdnya dari
pinggir. Kemudian dia mengarahkan penisku ke vaginanya.
Aku
mengerti maksudnya. Dengan satu tangan dia masih menahan cdnya dari
samping. Aku menyapukan kepala penisku ke permukaan vaginanya, terasa
sudah basah disana. Kemudian aku menekan sedikit penisku kevaginanya.
“Agh….. ayo sayang masukin” kata tante siska. Kemudian aku mendorong
lagi hingga masuk semuanya. “Ohhhh.. enak banget sayang, enak banget
sayang” tante siska meracau sambil memejamkan matanya. Kepalanya
terdongak saat aku masukkan penisku seluruhnya. Sebenarnya lucu juga
posisi kami saat itu. Aku dan dia masih paka celana dalam !! udah gak
tahan lagi soalnya
Aku mulai memaju mundurkan penisku.
“aghhhhh….aghhh….agh…” rintih tante tergetar menerima pompaanku. Karena
keenakan tante siska melepaskan pegangan celana dalamnya sehingga
menjepit penisku dari samping. Aku berhentikan pompaanku. Saat aku
berhenti tante siska menatapku dengan tatapan marah, sepertinya dia
tidak rela pompaanku terhenti. “Sebentar tante, kita buka celana dalam
aja, sakit soalnya” Aku segera bangkit melepaskan cdku dan cd tante
siska yang terkulai.
Selesai membuka cd aku posisikan badanku
diantara selangkangannya yang terbuka lebar. Dengan tanganku aku
mengarahkan penisku ke vaginanya. Saat tepat didepan vaginanya, aku
dorong penisku kencang. “Hghghhhhh….” rintih tante siska saat penisku
masuk ke memeknya. “Enak yan… kontol kamu gede banget” katanya sambil
melingkarkan kakinya ketubuhku. Aku mulai lagi pompaanku. Kadang aku
pompa cepat, kadang aku pompa lambat. Kadang saat pompanku lambat,
tiba-tiba aku dorong keras. Tante siska cuma bisa merintih-rintih
keenakan sambil menggeleng-gelengkan kepalanya kesana kemari.
“Kamu
hebat ya, kamu udah gagahin aku” kata tante siska disela-sela
pompaanku. Aku cuma tersenyum, aku sedang berkonsentrasi menikmati
gesekkan penisku di dinding vaginanya.
“Sebentar ya, aku mo pipis”
tiba-tiba kata tante siska. “Mo pipis apa emang mo orgasme” tanyaku
sedikit kecewa. “Enggak yan, emang mo pipis” jawab tante siska. wah
payah nih, masa ada interupsi begitu. Aku cabut penisku dari memeknya
dan bangkit. Tapi dia masih tiduran.
“Katanya mo pipis tan ?”
tanyaku kecewa. “Gendong dong ya…” katanya manja. Hmm.. sebenernya aku
sedikit marah, tapi akhirnya aku gendong juga. Secepetnya dia pipis,
secepet itu juga ngentotnya dilanjutin kan ?
Aku mengangkatnya dan
menggendongnya dengan mendekapnya didepan, tangannya dikalungkan
keleherku sedang kakinya dilingkarkan ketubuhku. Penisku tepat dibawah
vaginanya, tapi tidak dimasukkan.
Baru beberapa langkah tante
siska berkata “Kok gesekan kontol kamu enak banget sih yan, masukkin
dong” katanya manja. Penisku yang memang masih berdiri tegak aku arahkan
ke vaginanya. Dia mengangkat tubuhnya sedikit agar aku mudah memasukkan
penisku. “Ahhhh…” rintihnya panjang saat penisku masuk ke memeknya.
Tapi kemudian dia malah menaik-turunkan tubuhnya sehingga penisku dan
memeknya bergesekkan lagi.
“Katanya mo pipis ?” tanyaku sambil menahan nikmat. “Entar deh yan, lagi enak banget.” jawab tante siska nakal.
Akhirnya
aku bawa tante siska kembali tempat tidur, kurebahkan dipinggir. Dengan
tetap penisku di vaginanya aku bawa tubuh tante siska ketengah. Aku
pompa lagi memek tante siska, aku memompa maksimal agar kita sama-sama
orgasme sebelum dia mo pipis lagi. Tapi baru beberapa tusukan tubuh
tante siska menegang dan vaginanya terasa banjir. dia menggigit
bibirnya.
“Tante dah sampe ya…” tanyaku. “Iya…” katanya malu.
“Maaf ya tante duluan” Aku pompa lagi memek tante siska. Dengan cairan
vaginanya yang banyak, memeknya terasa licin dan nikmat.
“Crot..crot..crot” tak lama akupun menyemburka spermaku ke vaginanya.
Tubuhku ambruk memeluknya, tapi kemudian posisi kemi bertukar, dia tiduran diatas dadaku. Akupun mengelus-elus kepalanya mesra.
“Rian…
kenapa sih kamu susah banget ngerti kalo tante suka kamu. Dari dulu
tante udah pake baju seksi depan kamu, tapi kamu gak respon” tanyanya
sambil tiduran didadaku.
“Ya udah, yang penting sekarang tante tau
kalo aku sayang tante” jawabku sambil mengecup kepalanya. Dia membalas
dengan mencium dadaku. Kemudian kami berdua tertidur. END
Untuk Melihat Video Selengkapnya Klik Di Bawah ini :
Posted By : 233win.com
No comments:
Post a Comment