Agen Poker Terpercaya - Bokong Seksi dan Sintal ANAK SMA Menggairahkan - Cerita ini adalah kisah tentang kehidupanku saat masih duduk di
bangku SMA. Perkenalkan, namaku Rian. Aku memiliki beberapa teman wanita
yang lumayan cantik dan seksi sewaktu di SMA. saat itu aku berada di
bangku kelas 3 disalah satu sekolah swasta, aku memiliki satu teman
cewek cantik yang sangat akrab denganku. Bahkan teman-temanku yang
lainnya mengira kami pacaran. Ia sebenarnya sudah memiliki pacar yang
jauh lebih tampan dariku dan bila dibandingkan denganku sangat tidak
setara.
Agen Poker Terpercaya - Hampir setiap saat sesudah pulang dari sekolah aku selalu
bersamanya seperti pepatah yang mengatakan dimana ada gula, disitu ada
semut. Temanku ini bernama Ria. Aku sering memanggilnya dengan panggilan
Ass (bokong). Memang sekilas bokongnya begitu seksi dan sintal, padat
menggairahkan. Kulitnya kuning langsat dengan dengan bentuk tubuh yang
ideal ramping, rambutnya panjang terurai dan bibirnya tipis kecil,
dadanya masih begitu mini untuk telapak tanganku.
Jujur aku lebih
suka ia mengenakan celana pendek style lelaki dibanding menggunakan rok.
Ia memang senang menggunakan rok mini saat bepergian dengan pacarnya
namun saat denganku ia malah sering mengenakan pakaian ala pria
(tomboy). Sekilas dibenakku sempat berfikir alangkah seksinya bila ia
tak menggunakan busana apapun. Bentuk dadanya yang masih datar dan
sangat mini itu sering membuat penasaran.
Aku sering main
kerumahnya, kedua orang tuanya sangat baik dan sering mengajakku makan
bersama, nginap di rumahnya ketika belajar kemalaman dan lain-lain.
Tepat hari sabtu siang, sesudah pulang sekolah aku mengantarnya pulang
seperti biasa, namun sepanjang perjalanan raut wajah Ria sedikit
berbeda, mimik muka yang begitu cemberut dan tak peduli dengan kata
orang yang mengajaknya berbicara membuatnya terlihat lusu. Karena sudah
lama mengenalnya, aku tau kelakuannya yang satu ini. Ditengah perjalanan
aku mengajaknya berbicara namun sepertinya dia lagi gak mood untuk
ngobrol dan menanggapi ucapanku. Aku menghentikan laju kendaraan di
sebuah warung makan yang tidak begitu mewah untuk orang sekelas Ria,
namun apa daya isi dompetku berkata lain.
”Mau makan apa kamu Ass..??” tanyaku.
”Gak makan gue, minum aja tapi loe yang bayarin..” balasnya.
”Enak aja, emangnya aku nih cowok kaya mu itu..” ucapku sedikit dongkol.
”Apaan sih kamu tuh bawa-bawa dia segala. Aku sudah gak peduli..” tukasnya dengan nada sedikit tinggi.
”Yaelllaaaahh.. Santai aja kali, kamu tuh makin jelek tau..” ucapku dengan nada mengolok.
Ria
hanya melihatku sambil mekerutkan bibirnya. Aku suka dengan raut
wajahnya yang seperti itu, seandainya dia belum menjadi milik orang lain
pasti ingin sekali ku memilikinya lebih. Tanpa basa-basi, aku pun
segera memesan makanan kesukaanku dan minuman kesukaannya. Soda gembira
serasa berat untuk ku bayar karena kondisi keuangan ku yang saat itu
amburadul.
Sambil menunggu makanan yang disajikan, aku berusaha
mengorek apa yang mengganjal di hatinya sampai membuatnya jutex kaya
sekarang ini. Tanpa perlu menunggu lama, ia pun mau berbicara masalah
kegalauannya, itu pun karena aku sangat dekat dengannya. Sedikit demi
sedikit ia menceritakan kejadian yang membuatnya BT. Ia cemburu karena
pacarnya tidak menjembutnya dan malah mengantar cewek lain.
”Cemburu nih ceritanya.. Hari ini masih cemburuan, basi..!!” ledekku.
”Emangnya kenapa..?? Gak boleh..?” tanyanya singkat sambil melototin aku.
”Jaman sekarang itu cowok minimal punya dua cewek, kasihan the elooo…” ledekku makin menjadi-jadi.
”Mana ada kayak begitu. Kamu aja gak punya cewek..” sindirnya sambil tersenyum geli.
”Siapa bilang ku gak punya cewek..?? Aku kan masih ingin nunggu seseorang. Hahahah…” jawabku ngeless dari kenyataan.
”Hhhmmm… Bohong aja kmu tuh ya.. Nungguin siapa emangnya..?” tanyanya penasaran.
”Ahhhahahahahahah..
Penasaran kan..? Ya nungguin loh putus dulu baru ku kasih tau siapa
yang ku tunggu.. mikir lah dikit” jawabku dengan sedikit deg-degkan.
Tak
berapa lama kemudian menu pesananku datang, aku lantas menawarkan makan
berdua dengannya namun ia hanya menggelengkan kepala.
”Masa.. Jangan-jangan loh suka lagi sama gue, gak level gue..” ucapnya sambil meminum minumannya.
”O..O..O..O.. Masih pake level, aku malah pake bintang bukan level lagi..” kataku sambil terus menyantap makanan.
Ria
hanya tersenyum sambil menatapku, kadang ia hanya mengkerutkan dahi dan
bibirnya. Mata dan bibirnya membuat hatiku terombang-ambing, sungguh
pemandangan yang indah.
”Besok minggu ikut kita ke pantai gak..?” tanya ria sambil mengkerutkan bibirnya.
”Gak
lah, aku mau bersihin kost, besok mau pindahan aku nih..” jawabku
sedikit tak jelas suaraku akibat makanan yang menyumpal mulutku.
”Gak asik loh.. Ayolah ikut, ntar gue bantuin loe bersih-bersih..” katanya mulai memelas.
”Hmmm.. Aku bersihin sendiri juga bisa..” kata ku sambil menjulurkan lidah :p
”Kapan mau bersihin barang..?” tanya Ria sambil berdiri menuju tempat cuci tangan.
Saat
dia melewati ku, aku sempat melihat bentuk bokongnya yang tak asing
lagi di mataku. Begitu montok dan terlihat jelas bagian CD yang
menyembul keluar. Ria segera kembali ke tempatnya dan duduk.
”Kapan mau bersihin barang..?” tanya Ria lagi mempertegas pertanyaan sebelumnya.
”Habis ini langsung bersihin kok, mau bantu..?” tanya ku.
”Ok
the, gue bantuin loh tapi janji besok ikut ke pantai, deaall..” ucapnya
sambil mengulurkan tangan meminta di jabat untuk membuat perjanjian.
Aku
hanya setuju saja, gak mau membuatnya kecewa. Setelah kelar makananku,
aku dan dia langsung menuju ke kost ku. Sesampainya di kost aku
mempersilahkan Ria masuk. Suasana kost ku saat itu sepi, teman-temanku
belum ada yang pulang. Aku membuka pintu kamar dan masuk bersama
Ria.
Wajah ria sedikit terkejut dengan bentuk kamarku yang memang rapi,
bersih dan terawat. Di dinding terpajang poster seksi-seksi dan mesra.
Ria mulai melirik ke arah tv, ia mulai mendekatinya dan mengambil boneka
Winne the Poo yang ada di samping tv. Boneka yang cukub besar dan
menarik untuk seorang wanita.
”Minta ya Yan..?” katanya sambil menunjukan boneka yang diinginkan.
”Minta..? Beli lah, suruh tuh pacar kaya mu beliin..” kataku mulai bercanda.
Ria
langsung melemparkan boneka tersebut ke aku dan ia mulai keluar kamar
dengan wajah dongkol. Aku tau sifatnya, oleh karena itu aku pun
menyusulnya, membujuknya agar masuk ke kamar lagi. Akhirnya Ria mau
kembali ke kamar dengan langkah sedikit malas. Aku mengikutinya dari
belakang sedikit mendorong-dorong tubuhnya agar langkahnya lebih cepat.
”Awas loh kalo ungkit si brengsek itu lagi..” kata Ria sedikit mengancam.
Ria
duduk di kasur sambil menyalakan tv di depannya sedangkan aku berbaring
di belakangnya. 2 menit mengotak atik siaran tv, tampaknya dia bosan
dengan acara-acara lebai.
”Yan.. Gue nyalakan komputer loh ya..?” pintanya.
”Nyalain aja, gak apa-apa kok..” jawabku.
Ria
langsung menyalakan komputer dan aku mengambil remote tv dan mengganti
acaranya. 15 menit ria mengotak-atik komputerku, ia mulai kebelet.
”Kamar kecil Loe di mana..?” tanya Ria sambil memegang perutnya.
”Wc maksud kamu, tuh lewat jalan ini, belok kiri dikit..” jawabku sambil menunjukan arah.
Ria
segera menuju WC dan aku kembali keposisi ku. Saat ia kembali dari wc,
Ria terkejut menatap layar monitor yang menyajikan foto-foto ngentot
yang memang telah saya tetapkan sebagai screensever bila komputer tidak
beraktivitas 5 menit.
”Loe gila juga ya, foto gituan ajha di koleksi, parah loe.. Dasar otak parno..” katanya sambil melihat kearahku.
”Wajarlah Ass.. Kamu kayak gak pernah ajha..” jawab Ku sambil membalas tatapannya.
”Loe tuh ya.. Kira gue cewek apaan.. Hee..” kata ria sambil menunjuk ku dan mendekatiku.
Saat
itu pingin bangat ku gigit jarinya yang tepat mengarah ke muka ku
karena gemes dengan sikap manja dan sok nya. Ria kembali menatap kearah
monitor dan saat itu terlintas foto ngentot Asia Carrera yang pada saat
itu lagi maraknya beredar di sekolah kami. Ria kembali tertegun dan aku
pun bangun dan duduk di belakangnya sambil tanganku sedikit memeluk
pinggulnya.
”Itu foto beneran Yan..?” tanya ria sedikit tidak percaya.
”Iyalah emangnya tom and jerry..” jawabku singkat.
Saat
itu keinginanku untuk memeluknya sangat tinggi. Aku memberanikan diri
memeluk pinggulnya dan saat ku peluk, ria sedikit kaget namun tidak
bergerak sedikit pun. Matanya masih asik menikmati gambar-gambar di
layar komputer, aku mendekatkan dadaku ke pundaknya, tanganku mulai
melingkar di pinggulnya sambil kaki ku mulai ku lebarkan tepat diantara
pinggulnya. Ria hanya pura-pura tak tau akan kelakuanku itu.
”Loe punya film gitu-gituan berarti yan..?” tanya Ria sedikit penasaran.
”Ada donk.. Mau lihat..?” kata ku sambil mulai mencari video tersebut.
Video
yang kali ini ku buka adalah video artis indonesia yang sempat tenar
dengan skandal seks. Artis yang diperankan bersama bule ini membuat mata
Ria terbelalak.
”Ini beneran videonya..?” tanya Ria tak percaya.
”Iya donk, nonton ajha..” jawabku sambil kembali ke belakangnya membenarkan posisi ku sebelumnya.
Saat
dia asik menonton hingga pertengahan adegan, aku mulai mencium lembut
di leher bagian belakangnya. Ria sedikit menghindar tanpa melarangku.
Aku tau kalau Ria ingin tau bagaimana rasanya bila bersetubuh, tanpa ku
minta, Ria pun menyandarkan tubuhnya ke dadaku. Saat itu ku peluk dan ku
dekap mesra tubuhnya dari belakang.
”Aku suka kamu Ass..” kata ku sedikit berbisik dan ku cium bagian telinganya.
”Hmmm.. Geli tau,.. Emangnya loh serius ngomong nih..??” kata Ria sambil sedikit menjauhkan telinganya dari bibirku.
”Aku
serius kok,.. Tapi aku juga sedikit ragu karena aku bukan level mu,
apalagi kamu dah punya pacar yang jauh lebih baik dari ku..” jawab ku.
Seketika
ia membalikan wajahnya ke arahku. Aku menatapnya tepat didepan
wajahnya. ”Seeeeerrrrr” jantukku berdetak hingga rasanya nyilu, nafasku
sedikit tidak beraturan. Ia akhirnya tersenyum.
”Tapi janji ya gak
ada yang tau.. Senbenarnya gue juga suka sama loh dari dulu malah, tp
lohnya ajha yang gak ngerespon..” ucapnya sambil memutar tubuhnya 45
derajat dan langsung memeluk ku.
”Aku sayang sama kamu Yan, aku sayang..” kata ria lagi.
Dekapannya
begitu manja dan lembut membuatku membalas pelukannya. Tanganku mulai
memegang dagunya dan ku balikan wajahnya ke arahku dan ku kecup
bibirnya. ”Muuuccchhh..” ciuman hangatku mendarat di bibirnya. Ria
bertingkah semakin manja dan membalas ciumanku dengan lembut. Tangannya
mulai melingkar di leherku dan dirapatkan ke bibirnya lalu dikulumnya.
Kita saling membalas ciuman, tangan kananku mulai mengarah ke buah
dadanya yang masih kecil dan hanya menggunakan minset. Ku sentuh
perlahan dan ia menyadari hal itu dan segera melepaskan ciumannya.
”Jangan say, jangan gitu ya say..” kata ria manja sambil di tepis perlahan tanganku.
Aku
hanya tersenyum manis dan mulai berdiri menuju pintu kamar. Ku tutup
pintu kamar ku dan kembali duduk di atas kasur. Ria segera menghampiriku
sambil berbaring, kepalanya di tumpangnya di pahaku sedangkan tangan
kananya memegang tanganku sambil di elus-elus. Aku hanya diam dan
membelai rambutnya, sesekali ku cubit hidungnya karna gemas dengan
bentuk hidungnya yang mancung. Tanganku ternyata tidak tinggal diam,
perlahan-lahan mulai ku arahkan ke bagian dadanya dan masuk melalui baju
seragamnya. Ria tau dengan maksudku dan ia hanya membiarkan ulah
nakalku itu. Akhirnya tanganku menyentuh belahan dadanya dan Ria melihat
ke arahku.
”Bolehkan sayang..?” tanya ku sambil tersenyum.
Ria
hanya menganggukan kepalanya dan membalas senyumanku tanda setuju. Aku
mulai menarik tanganku dan ku buka kancing bajunya satu per satu. Ria
kembali menatapku tanpa sepatah kata pun. Kubuka bajunya dan ku elus
bagian dadanya, rudalku menegang dan menganai kepalanya yang ada di
pahaku. Nafsuku semakin besar hingga tak bisa kubendung.
”Say, Baring di bantal nih..” kataku sambil mengatur bantal agar tinggi.
Ria
hanya mengikuti keinginanku, setelah ia berbaring, aku pun menindihnya
dari atas. Ku lumat buah dadanya yang telah bebas terbuka sedari tadi.
Kuluman ku mengarah ke puting susunya dan ku jilati sekitar buah
dadanya. Ria hanya mendesah kecil sambil menutup matanya. Ku kangkangin
sedikit pahanya dan kini bibirku kuarahkan ke selangkangannya. Kutarik
CD nya hingga terlepas sementara rok seragamnya masih terpasang.
”Mau
di apain sih say.. Uhhmmm.. Jangan lah say. gue takut..” katanya dengan
nada manja sedikit merengek dan mengkerutkan bibirnya.
”Aku mau buat nikmat nih say, santai ajha ya n nikmati ajha..” kataku mencoba meyakininya.
Ria
hanya terdiam dan aku mulai menjulurkan lidahku ke selangkanngannya.
Miss V nya tampak memerah dan terlihat rapat. Lubangnya masih sebesar
kelingking dan sedikit berongga. Ku sepong dengan lembut mulut V nya.
”Ahhhh..Huuuff..
Loe jorok banget sih sayang. Ngapain sih, hhhuuuu huuu..” kata Ria
sambil menahan sensasi kenikmatan perilakuku.
Aku terus menjilat dan mengisap-isap klitorisnya.
”Aaaahhhhhh..Eeennnaaakk saaayy, kok rasanya nikmat gini ya sayy.. Oohhhh..” Kata Ria semakin menikmati permainanku.
Tangannya memegang kepalaku dan ditekannya ke selakangannya.
”Uuhhhh.. Yeaaahh, Terus say.. I love U bebs.. Ohh,, Uhh aaggrrhh.. Uhh..” desah ria semakin menjadi-jadi.
Tubuh
Ria semakin bergetar, pinggulnya bergetar naik turun. Hampir 8 menit
Ria merasakan sensasi itu dan akhirnya tubuhnya mengejang dan
”AAAARRGGGHHHH, AAAAAAAGGGGG UHH..” klimaks pertama selama hidupnya di
rasakan. Ria terbaring lemas dan aku mulai membuka baju dan celana ku.
Cairan bening keputih-putihan yang keluar dari miss v Ria ku ambil dan
kupakai untuk melumasi rudalku. Ku kangkangin kakinya lebar-lebar hingga
miss v Ria terbuka. Ku dekatkan rudalku ke lubang V nya dan mulai ku
tekat. Ria menggigit bibir bawahnya saat rudalku berusaha menembus miss V
nya.
”Aauuuu.. Pelan sayang, uuhh,..” erangan Ria menahan sakit.
Ku
hentikan tusukan ku dan ku lumasi lagi rudalku dengan liurku dan ku
arahkan ke miss V nya, kutekan perlahan-lahan dan ”Aaaahhhhhh,. Aduhhh,
saaaakkiitt sayyyang..” jerit Ria saat rudal ku ambles masuk ke lubang V
nya. Aku gerakan rudalku maju mundur perlahan-lahan sambil ku peluk
tubuhnya. Ria menggigit pundak ku perlahan-lahan untuk mengurangi rasa
sakitnya. Aku merasa hangat di sekitar batang rudalku. Rudalku basah dan
saat ku lihat ternyata Miss V Ria mengeluarkan darah segar. ”Betapa
beruntungnya Aku” gumamku dalam hati.
”Ahhhhh.. Huumm.. Say.. Uhh ooohhh,,” desahnya sambil tak henti-hentinya menggigit pundak ku.
Rudalku sedikit bergerak cepat.
”Uuhhh.. Yeaaahh.. Ahahh.. Ah..ah..ahh..” desah ria mengikuti tusukanku.
Rudal
penghancurku tak bisa ku lerai lagi untuk menahan semburan lendir
hangat. 10 menit aku menikmati Miss Vnya dan ia mulai memeluk ku makin
erat. Sesekali kulumat bibirnya dan ku remas-remas buah dadanya yang
masih mengkal itu.
”Ahh, Nikmat banget sayang.. A..ak..aku mau klluuu..aarr lagi.. Ahhhhhh..” desah panjang Ria saat mencapai klimaxnya.
Aku
terus menggencotnya perlahan-lahan dan melumat bibirnya. Nafasku
terengah-engah dan ku sentakan rudalku sedikit kuat hingga semua batang
rudalku ambles.
”Aaaaadddduuhh..” desahnya menahan sakit.
”Tahan sayang, ahh,, sedikit lagi..” kataku sambil sedikit mengenjotnya kuat.
”Gue dah gak kuat lagi sayang.. Ahhh..” jawabnya sambil menggigit bibirku dengan lembut.
”Ahha.. Ahh, tahan ya, tahan sayang.. Ohh..” kata ku.
Satu
sentakan kuat dan Ria menjerit menahan sakit dan ”Aaahhhhhhh.. CROOOTT”
desahan panjangku dan klimaksku berhasil kumuntahkan ke rahimnya.
Aku
dan Ria terkulai lemas. Ia merasakan cairan hangat mulai masuk dan
menembus ke dalam perutnya dan Ria meneteskan air matanya sambil
memelukku ditengah keringat yang mengucur deras.
”Maafin aku ya say.. Aku gak ada maksud untuk merusakmu..” kata ku sambil kucium pipi dan keningnya.
”Iya say, gue tau kok.. Gue gak mau ditinggalin loe say..” jawabnya sambil makin mendekapku erat-erat.
Aku
mencabut rudalku dan ku kecup buah dadanya. Lumuran darah
keperawanannya tampak membasahi kasur dan rok seragamnya. Aku menutup
pakaiannya dan ku kancing kembali. Kulepas seprei kasurku dan ku
rebahkan tubuhku disampingnya. Ria memeluk ku dengan manja dan akhirnya
kita ketiduran. Saat hp nya berbunyi akibat di telpon ibunya barulah
kita terbangun. Rencana pindahku terhenti dan aku tetap menetap di kost
itu walaupun uang DP sudah kubayarkan untuk kost baruku.
Aku sangat mencintainya dan akan selalu begitu, hingga sekarang aku
masih terus bersamanya, walaupun kini dia jauh dari ku namun kita
seminggu sekali pasti bertemu dan pastinya menyalurkan rasa cinta kita
diranjang. Orang tua dia dan aku sudah merestui dan rencananya kami akan
menikah. END
Untuk Melihat Video Selengkapnya Klik Di Bawah ini :
No comments:
Post a Comment