Agen Poker Terpercaya - Cerita Selingkuh ML dengan Mantan Pacar - Cerita Selingkuh ML dengan Mantan Pacar, cerita seks ngentot mantan pacarku dulu. selamat membaca.awal cerita, aku adalah seorang ibu rumah tangga berusia kurang lebih 30
tahun. Pernikahan kami telah berjalan kurang lebih 7 tahun dan
mempunyai seorang anak yang sudah sekolah di playgroup. Suamiku adalah
seorang pekerja di perusahaan swasta, karena kesibukan pekerjaannya dia
biasa pergi pagi dan pulang malam. Walau begitu hubungan kami berjalan
dengan baik.
Agen Poker Terpercaya - Kami biasa terbuka dalam berbagai hal, termasuk masalah sex. Sayangnya
karena pekerjaannya, staminanya di ranjang kurang bisa memuaskan
keinginanku. Aku inginnya berhubungan sex tiap hari, sementara suamiku
paling sanggup tiga hari sekali. Itupun setelah ejakulasi, dia tidak
sanggup untuk menambah ronde. Satu hal yang dia suka bilang adalah
keinginannya untuk melihatku berhubungan sex dengan laki-laki lain. Dan
bahkan dia bilang kalau dia enggak perlu melihat langsung, asal setiap
aku sudah berhubungan sex dengan laki-laki lain aku harus menceritakan
detailnya dan dilakukan dengan sepengetahuan suamiku. Syarat lainnya
adalah, bahwa aku menyukai laki-laki tsb, ganteng dan yang penting aku
bisa menikmati hubungan sex-ku dengan laki-laki tersebut.
Perlu aku ceritakan, bahwa sebelum menikah dengan suamiku sekarang ini,
aku hanya pernah mempunyai pacar sekali. Itupun kami hanya sebatas
berpacaran, jangankan berhubungan sex, bahkan berciuman pun belum
pernah. Meskipun pernah pacarku dulu itu memintaku untuk menciumku namun
dengan halus aku menolaknya. Jadi bagiku suamiku adalah laki-laki
pertama yang berhubungan sex denganku. Awalnya keinginan suamiku ini
cuma sekedar ‘pillow-talk’ atau fantasi ketika kami melakukan pemanasan
sebelum melakukan hubungan sex dengan suamiku. Sampai pada suatu hari.
Awalnya suatu pagi, seperti biasa setelah suamiku pergi ke kantor
sekaligus mengantarku anakku pergi ke playgroup, aku pergi mandi. Karena
biasanya pagi hari sebelum suami dan anakku pergi, aku menyelesaikan
pekerjaan rutin rumah tangga dan menyiapkan sarapan. Ketika baru saja
aku selesai mandi, dan masih mengenakan kimono handuk, tiba-tiba bel
berbunyi. Dalam keadaan tubuh telanjang dan hanya ditutupi kimono, aku
pergi untuk membuka pintu. Betapa kagetnya aku, ketika ternyata yang
datang adalah Pram, mantan pacarku dulu.
Dalam keadaan gugup, bercampur senang aku tidak mampu berkata kecuali
mempersilakan dia masuk dan lalu mengunci pintu. Aku bahkan lupa kalau
aku cuma pake kimono. Tampangnya masih seperti dulu, kecuali bahwa kini
dia tampak sedikit lebih gemuk dan lebih dewasa. Meski aku akui bahwa
aku sangat menyayangi suamiku, kadang-kadang aku masih suka merindukan
mantan pacarku ini. Dalam keadaan masih gugup, tiba-tiba Pram
menggenggam tanganku dan bertanya tentang kabarku, aku hanya bisa
menjawab lirih. Namun aku tidak bisa menyembunyikan binar mataku,
melepas rinduku padanya. Tiba-tiba dia mendaratkan ciumannya ke pipiku
dengan lembut, dia bilang dia sangat merindukanku. Sambil kemudian
tangannya memelukku, dia bilang kalau dia tunggu dari pagi diatas
mobilnya, dan begitu tahu kalau suamiku sudah pergi dia lalu pergi
memencet bel rumahku.
Dalam pelukannya yang makin erat dia bilang,
aku ingin menciummu. Sesuatu yang dari dulu ingin dia lakukan namun
belum terlaksana. Dalam keadaan seperti itu aku hanya bisa memejamkan
mataku dan bersiap menerima ciumannya. Lalu kurasakan bibir Pram dengan
kumis tipisnya mulai menyentuh bibirku, dan aku lalu menyambut ciumannya
dengan membuka mulutku. Masih dalam keadaan mata terpejam lidah Pram
mulai menjelajahi mulutku dan aku membalasnya dengan penuh gairah
kerinduan. Lalu perlahan kurasakan tangannya yang tadi mendekapku mulai
mengelus bagian pantatku dari luar kimono.
Awalnya cuma remasan
ringan namun kemudian dia mulai meremas dengan penuh berahi. Mendapat
perlakuan demikian, nafasku makin tersengal dan ciumanku makin hot. Lalu
tangan Pram mulai menelusup ke balik kimonoku dan meremas pantatku
dengan mesranya. Aku makin terhanyut, dan sangat menikmati permainannya
ketika akhirnya bibirnya mulai menjelajahi leherku lalu kemudian turun
ke arah payudaraku. Perlahan tangan Pram mulai membuka kimonoku sampai
akhirnya kimonoku terjatuh di lantai dan aku kini telanjang bulat. Ya,
baru pertama kalinya kini tubuh telanjangku disaksikan oleh laki-laki
lain selain suamiku. Namun birahiku sudah makin meninggi, sehingga
tanganku pun mulai membuka kemeja Pram dan kuusap dadanya dan kadang
kuelus puting Pram. Bibir Pram kini mulai mengisap payudaraku bergantian
dan jari tangannya mulai memainkan vaginaku.
Aku kini sudah
benar-benar enggak tahan dan meminta dia untuk memasukkan penisnya ke
vaginaku yang kini sudah sangat basah. Lalu dia menggendong tubuh
telanjangku ke kamar tidur, dimana aku biasa tidur dengan suamiku.
Setelah meletakanku di ranjang Pram lalu membuka celananya sehingga kini
dia pun telanjang. Aku agak sedikit kaget, ternya ukuran penis Pram
lebih besar dari ukuran suamiku. Meskipun badannya lebih kecil dari
suamiku. Pram lalu menghampiriku mencium bibirku lagi dan perlahan
mencium seluruh badanku sampai akhirnya bibirnya mulai menyentuh
vaginaku.
Betapa lembutnya, lidahnya mulai menjilati klitorisku
dan terkadang dimasukannya ke lubang vaginaku. Vaginaku makin basah,
tanganku pun mulai meraih penisnya, yang ternyata benar benar lebih
besar dari milik suamiku. Sampai aku tidak tahan lagi dan memohon Pram
untuk segera memasukkan penisnya ke vaginaku. Setelah membasahi kepala
penisnya, Pram mulai mengarahkan penisnya ke arah vaginaku yang kini
benar benar menginginkan untuk dimasuki penisnya yang besar itu. Agak
susah awalnya, namun secara perlahan dan lembut penisnya kini masuk
seluruhnya di vaginaku. Tak dapat kugambarkan betapa kini aku sangat
terhanyut, vaginaku terasa penuh oleh penisnya dan gairah yang didorong
kerinduanku. Sehingga tak lama aku merasakan orgasmeku makin dekat dan
aku meminta Pram untuk menggerakkan penisnya dengan cepat. Sampai
kemudian aku benar benar mencapai puncak dan memeluknya dengan erat.
Melepaskan segala rindu dan hasrat.
Setelah orgasmeku mulai
menurun Pram masih memelukku dengan erat, lalu mulai menggerakkan
penisnya lagi dengan perlahan. Kira-kira lima belas menit berlalu namun
ternyata Pram masih belum ejakulasi. Padahal biasanya suamiku paling
tahan sekitar lima menitan. Lalu kemudian Pram membalikkan badanku,
sehingga kini aku yang di atas dan dia di bawah. Aku lalu mengambil
inisiatif dengan setengah berjongkok dan menggerakkan pantatku merasakan
penisnya keluar masuk di vaginaku. Aku hampir mencapai orgasmeku yang
kedua ketika tiba-tiba Pram bilang kalau dia hampir ejakulasi, dia lalu
tanya apakah dia harus ejakulasi di luar, aku bilang di dalam saja
karena toh aku sudah pasang KB. Lalu kemudian dia benar benar
berejakulasi. Kurasakan spermanya menyemprot dengan keras. Sampai 5 kali
dia menyemprotkan spermanya yang hangat di vaginaku lalu akhirnya
diapun terkulai lemas. Aku hanya bisa memeluknya, merasakan kehangatan
spermanya dan menikmati sisa sisa kekerasan penisnya yang mulai mengecil
di vaginaku.
Tiba tiba aku dengar pintu garasi terbuka. Lalu
cepat kusambar kimonoku. Aku pikir pasti suamiku yang datang, karena
biasanya dia masuk melalui pintu garasi. Ternyata benar, suamiku yang
datang. Dalam keadaan rambut acak-acakan dan sperma Pram yang menetes
sampai ke pahaku, aku tanya kenapa dia pulang. Rupanya dia ketinggalan
agenda kerjanya dan bermaksud mengambil kedalam. Tapi aku larang, dia
bilang kenapa, lalu aku ceritakan singkat kalau di dalam ada Pram. Terus
dia tanya kenapa rambutku acak-acakan, dipikirnya aku belum mandi.
Tadinya
aku takut untuk berterus terang sampai kemudian dia bilang apakah aku
baru making love sama Pram. Aku jawab ya, ternyata mendengar itu,
suamiku jadi sangat terangsang. Lalu dia bilang boleh dia lihat. Lalu
kubuka kimonoku, tampak vaginaku yang memerah dan sperma Pram yang masih
menetes dari vaginaku. Lalu tanpa banyak bicara suamiku jongkok di
hadapanku yang masih berdiri dan mulai menjilati cairan sperma yang
menetes di pahaku, lalu jilatannya mulai beralih ke vaginaku dan
menjilati sperma Pram sampai bersih. Setelah itu dia memintaku
menungging, lalu suamiku menurunkan celananya sampai di mata kaki dan
mulai memasukkan penisnya ke vaginaku yang masih dipenuhi sisa sperma
Pram.
Vaginaku kini terasa longgar, karena baru dimasuki penis
yang lebih besar dan masih penuh sisa sperma, namun tampaknya suamiku
sudah sangat bernafsu, mungkin karena fantasinya kini jadi nyata.
Sehingga tak lama dia pun langsung berejakulasi, menyebabkan vaginaku
kini terisi oleh sperma dari dua laki-laki yang berbeda. Lalu dia
kembali mengancingkan celananya, dan bilang untuk ambilkan agendanya.
Lalu dia bilang kalau dia lagi buru-buru karena mau ada rapat di
kantornya. Setelah suamiku pergi, aku pergi ke kamar mandi dan
membersihkan vaginaku. Ketika aku kembali ke kamar, Pram bertanya siapa
yang datang, lalu kujawab tadi orang yang minta iuran bulanan RT. Lalu
aku hampiri Pram, lalu kukulum penisnya yang masih kecil. Perlahan
penisnya mulai menegang kembali dan kamipun kembali making love sampai
aku mengalami dua kali orgasme dan dia menumpahkan kembali spermanya di
vaginaku.
Baik Pram maupun aku sangat terkesan dengan apa yang
baru kami lakukan. Menjadi sangat istimewa karena baru saat inilah aku
merasakan memekku dimasuki kontol selain milik suamiku dan sekaligus
orang yang mengisinya adalah seseorang yang pernah punya kesan khusus di
hatiku. Dengan berat hati aku bilang kalau sekarang dia harus pergi
karena aku harus menjemput anakku. Sebelum pergi, Pram meninggalkan
nomor handphone dan memintaku untuk menghubunginya setiap saat aku
membutuhkannya. Aku kemudian mengantarnya sampai ke pintu depan dan dia
meninggalkanku dengan ciuman lembut di pipi.
Malamnya ketika
suamiku pulang, dan anakku sudah tidur suamiku minta aku menceritakan
tentang apa yang aku lakukan dengan Pram tadi siang. Sambil berbaring
berdua aku mulai bercerita. Sambil seksama mendengarkan tangannya
menelusup ke balik rokku dan langsung menuju ke memekku (aku tidak pakai
celana dalam). Lalu di bilang, wah memeknya masih bengkak nih. Lalu
jarinya mulai mengusap itilku. Sambil terus bercerita aku usap puting
susu suamiku sehingga suamiku makin terangsang mendengar ceritaku. Dia
jadi tidak sabar dan membuka celananya lalu memasukkan kontolnya ke
memekku.
Aku baru mulai menikmati gerakan kontolnya di memekku
ketika tiba-tiba suamiku bilang kalau dia sudah mau ejakulasi. Aku
bilang tahan dulu karena aku masih belum mau orgasme, namun apa daya
suamiku tak mampu menahan dan akhirnya dia menyemprotkan spermanya di
dalam memekku. Tak lama kontolnya mulai layu dan kemudian dia tertidur
kecapean. Aku kini dalam posisi “menggantung” karena aku belum orgasme.
Kemudian kucoba untuk melanjutkan dengan jalan memainkan jariku di
memekku. Entah mengapa meskipun suamiku ada di sisiku, saat
bermastrubasi yang justru aku bayangkan seolah-olah Pram yang kini
sedang menyetubuhiku. Sambil membayangkan kejadian tadi siang aku terus
memainkan memekku sampai kemudian aku orgasme. Namun kuakui rasanya
tidak sehebat dengan apa yang aku rasakan tadi siang.
Besoknya
perasaan menggantung itu masih ada. Dan seperti rutinitas biasa, setelah
suami dan anakku pergi, aku kembali sendiri di rumah. Tiba-tiba
keinginan untuk mengulangi apa yang kulakukan kemarin dengan Pram muncul
dengan kuat. Aku hubungi nomor HP-nya dan menanyakan apakah ia bisa
datang sekarang. Sayangnya dia bilang tidak bisa, karena ada yang harus
dia kerjakan pagi ini. Lalu aku tanya gimana kalau malam. Dia balik
tanya bagaimana dengan suamiku. Aku bilang kalau suamiku sebernarnya
tahu apa yang kita lakukan kemarin dan dia menyetujuinya. Jadi aku pikir
malam ini pun tidak apa-apa kalau dia datang. Tapi dia jawab dia masih
merasa sungkan untuk ketemu dengan suamiku.
Akhirnya aku usulkan
gimana kalau kita keluar sekalian makan malam, tapi aku mau bilang
suamiku dulu. Dia bilang setuju karena malam ini dia punya banyak waktu.
Katanya hari ini adalah hari terakhir dia berada di kotaku untuk
pekerjaannya sebelum besok di kembali ke kotanya. Aku kemudian menelepon
suamiku dan menceritakan rencanaku, suamiku bilang oke. Aku begitu
bersemangat dan ingin mempersiapkan sesuatunya dengan baik. Aku lalu
pergi ke kamar mandi, mencukur bulu memekku dan memakai lulur wangi
sehingga nanti malam Pram benar-benar terkesan dengan penampilanku.
Malam
hari jam delapan suamiku pulang. Anakku sudah tertidur setengah jam
yang lalu karena siangnya dia bermain sehingga tidak tidur siang.
Suamiku mendapatiku sudah berdandan rapi dan wangi. Dia kemudian ajak
aku makan malam, namun aku bilang kalau aku mau makan malam diluar
dengan Pram. Akhirnya dia makan malam sendiri. Aku lalu telepon Pram
untuk datang menjemputku. Sebelum Pram datang suamiku memeluk dan
menciumku, tangannya lalu merambah memekku, dia merasakan memekku yang
licin karena pagi tadi baru dicukur. Sambil tersenyum dia bilang, wah
persiapannya hebat sekali, katanya lagi dia jamin Pram pasti tidak akan
merasa cukup menyetubuhiku cuma sekali. Sebelum aku pergi dengan Pram
suamiku penasaran ingin menjilat memekku yang licin, lalu dia
menyingkapkan rokku, membuka celana dalamku dan mulai menjilati memekku.
Aku sedang menikmati jilatan lidahnya di memekku ketika kudengar suara
klakson di depan. Kulihat melalui jendela, ternyata Pram yang datang.
Lantas aku pamit sama suamiku, suamiku bilang celana dalamnya enggak
usah dipake toh aku tidak akan membutuhkannya. Aku cuma tersipu
mendengar ucapannya.
Aku keluar dan langsung menuju Pram yang
masih dimobilnya. Sampai di dalam mobil Pram menyambutku dengan ciuman
kecil di pipiku. Lalu dia tanya sekarang mau kemana. Aku cuma bilang
terserah dia. Lantas Pram mengarahkan mobilnya ke sebuah restoran. Turun
dari mobil, Pram memeluk pinggangku sambil berjalan menuju restoran,
serasa masa berpacaran kami dulu. Makan malam berlangsung dengan
romantis, diselilngi dengan saling bercerita tentang masa kami
berpacaran dulu. Dia bilang dia sangat berbahagia karena kini telah
merasakan apa yang dulu sangat ingin rasakan namun belum pernah
terlaksana. Dia menambahkan kalau sampai sekarang dia masih belum
menikah. Dia bilang meskipun kini dia sudah punya tunangan, dia masih
sering mengingatku dan karenanya benar-benar menikmati kebersamaan ini.
Selesai
makan malam, Pram mengarahkan mobilnya ke luar kota. Menjelang di luar
kota, di daerah yang sejuk kami lalu berbelok memasuki sebuah motel.
Sebuah motel yang cukup luas dan asri. Mobil langsung menuju garasi yang
terletak persis di bawah kamar motel. Seorang pelayan membukakan pintu
garasi dan langsung menyodorkan formulir check-in. Setelah
menandatangani formulir serta membayar tagihan awal, si pelayan kemudian
menutup pintu garasi. Pram lalu mengajakku menaiki tangga menuju kamar
motel di atas.
Kamar motel itu cukup luas, ada sebuah ranjang
ukuran kingbed, seperangkat sofa dan TV set, serta kamar mandi yang
dilengkapi bathtub. Pram rupanya sudah tidak sabar lagi, tanpa berkata
dia langsung menarikku dan mencium bibirku dengan penuh gairah. Kusambut
ciumannya dengan penuh gairah pula. Sambil menciumku tangan Pram dengan
semangatnya meremas susuku. Aku kemudian membuka celana yang dia
kenakan dan tak sabar aku dorong Pram ke arah ranjang. Dalam keadaan
Pram yang terlentang kumasukkan kontol Pram ke mulutku dan mulai
mengulumnya dengan semangat. Kumainkan kontolnya yang besar itu keluar
masuk mulutku. Pram hanya bisa memejamkan matanya menikmati hisapanku.
Tak lama Pram bilang kalau dia ingin menjilati memekku. Pram lantas
mencopot seluruh pakaianku dan pakaiannya sendiri, sampai kami berdua
kini telanjang bulat. Lalu dia kembali berbaring dan memintaku
meletakkan pantatku di atas mukanya.
Maka dengan posisi 69 aku
kembali mengulum kontol Pram sementara dia menjilat memek dan itilku.
Kira kira setengah jam kami dalam posisi itu ketika kurasakan orgasmeku
telah mendekat, sampai kemudian aku mencapai orgasme. Dengan mulut masih
mengisap kontol Pram, kutekankan memekku dengan kuat ke muka Pram. Dia
sendiri dengan kuat mengisap itilku sampai aku benar benar melayang.
Beberapa saat setelah orgasmeku memudar, Pram lalu membaringkanku di
ranjang, mulutnya kini mengisap puting susuku bergantian. Setelah puas
mengisap dan mengulum susuku, kemudian dia naik ke atasku dan
mengarahkan kontolnya di memekku. Dengan lembut dia mengusapkan kepala
kontolnya di memekku. Memekku kini sudah sangat basah dan menginginkan
kontolnya untuk segera dimasukkan ke memekku. Perlahan Pram menekan
kontolnya ke lubang memekku. Meski memekku sudah basah, Pram agak
kesulitan untuk memasukkan kontolnya. Dengan jariku, kubuka bibir
memekku lebar-lebar, sampai kemudian seluruh kontolnya masuk di memekku.
Dia mulai menggerakkan kontolnya keluar masuk memekku.
Setelah
kira-kira 10 menit Pram mengentotku, tiba tiba aku merasakan kalau aku
ingin pipis. Aku bilang kalau aku mau pipis dulu, Pram mencabut
kontolnya dan lalu menuntunku ke kamar mandi. Di kamar mandi, Pram minta
aku kencing sambil berdiri, lalu mulutnya kembali menjilati memekku.
Dorongan untuk pipis sudah sangat mendesak dan aku sudah tidak tahan
lagi. Dan air kencingku kini menyembur dengan deras. Tapi Pram malah
terus menjilati memekku sehingga air kencingku mengenai wajahnya
bertubi-tubi. Setelah selesai, Pram menyalakan shower dan mengajakku
mandi bareng. Tangannya membalurkan sabun ke seluruh tubuhku, dan ketika
giliranku menyabuninya ketika sampai di bagian kontolnya kukocok
kontolnya sampai sambil tertawa dia bilang “sudah nanti aku keburu
nyampe di luar”. Sambil terus bercanda Pram bilang sini aku sabuni
bagian dalam memekku. Aku bilang gimana caranya? Lalu dia memintaku
sedikit menungging, sambil masih berdiri dan kontolnya penuh sabun, dia
lalu memasukkan kontolnya ke memekku. Dia bilang begini caranya
menyabuni bagian dalam memekmu.
Lantas, dia mengisi bathtub lalu
mengajak untuk meneruskan permainan cinta kami di bathtub. Pram lalu
berbaring dan minta aku memasukkan kontolnya dengan posisiku di atas.
Aku menggerakkan pantatku naik turun sampai air di bathtub bergelombang
karena gerakan kami. Setelah kurang lebih setengah jam Pram lalu
memintaku menungging di bathtub dan memasukkan kontolnya dari belakang.
Dengan gerakan yang makin lama makin cepat aku kemudian mencapai
orgasmeku yang kedua yang tak lama kemudian Pram pun mencapai ejakulasi.
Pram menyemprotkan spermanya yang hangat di memekku.
Setelah
mengeringkan badan, lalu kami berdua pergi ke ranjang dan sambil saling
berpelukan kami tertidur bagaikan sepasang pengantin baru. Ketika
terbangun kulihat waktu sudah menunjukkan pukul 3 dini hari. Pram lalu
kubangunkan karena aku harus pulang. Namun dia bilang dia masih mau
menyetubuhiku sekali lagi sebelum pulang. Lalu dengan romantis Pram
kembali mencumbuku untuk kemudian memasukkan kontolnya kembali di
memekku. Akhirnya kami berdua mencapai orgasme, aku sengaja tidak
membersihkan memekku karena aku tahu suamiku suka melihat memekku masih
basah oleh sperma laki-laki lain yang baru bersetubuh denganku.
Kami
sampai di rumah pukul setengah lima. Dan Pram meninggalkanku di pintu
depan. Dia bilang dia akan mengusahakan untuk datang ke kotaku sesering
mungkin. Ketika aku masuk kudapati suamiku masih lelap tertidur.
Perlahan aku naik ke ranjang dan kudekatkan memekku di muka suamiku.
Dari memekku, sperma Pram menetes keluar membasahi wajah suamiku,
suamiku terbangun dan tersenyum melihatku. Lalu tanpa banyak omong dia
langsung menjilati memekku yang sangat basah oleh sperma Pram. Setelah
bersih, aku lalu memasukkan kontolnya ke memekku. Sambil bercinta,
suamiku minta aku menceritakan kejadian tadi malam. Suamiku bilang
gimana kalau kapan-kapan ajak Pram untuk bermain bertiga. Aku bilang
nanti aku coba hubungi dia. Akhirnya suamiku pun kembali mencapai
ejakulasinya dan menambah sperma di dalam memekku dengan miliknya,
tercampur dengan sperma Pram.
Atas permintaan suamiku aku
menghubungi Pram melalui telepon, mengundangnya untuk datang ke rumah
kami. Awalnya Pram agak segan untuk bertemu suamiku, namun aku berusaha
meyakinkan bahwa suamiku sudah mengetahui semua yang kita lakukan dan
dia malah menyetujuinya. Kutambahkan bahwa dengan demikian maka
kesempatan kita untuk bertemu semakin besar karena bisa dilakukan kapan
saja jika waktu dan kesempatan memungkinkan. Akhirnya Pram setuju dan
akan meneleponku terlebih dahulu sebelum datang.
Selang beberapa
minggu kemudian barulah aku menerima telepon dari Pram mengabarkan bahwa
dia akan datang pada akhir minggu ini, bertepatan dengan long weekend
(hari libur nasional yang berdempetan dengan hari minggu). Saat itu juga
aku langsung menelepon suamiku yang masih di kantor tentang rencana
Pram yang akan datang berkunjung. Suamiku lantas mengusulkan bagaimana
jika kita sekalian berlibur keluar kota bersama, mumpung long weekend.
Aku bilang aku sih setuju saja, asalkan Pram juga setuju. Suamiku bilang
kalau dia akan booking kamar dari sekarang, soalnya kalau tidak, susah
dapat hotel di saat long weekend.
Akhirnya, hari Sabtu yang
ditunggu tiba. Pram datang sekitar jam 11 siang. Saat itu anakku masih
di sekolahnya dan baru akan pulang sekitar jam 12-an, sementara suamiku
masih di kantor. Aku langsung menyambut Pram dengan pelukan kangen dan
Pram balas memelukku, lalu lantas mencium bibirku. Namun meskipun
hasratku begitu menggebu untuk segera making love dengan Pram, aku harus
menahan diri karena sebentar lagi anakku segera datang. Pram lalu
kemudian pamit untuk pergi ke kamar mandi untuk membersihkan badannya
selepas perjalanan jauh dari kotanya.
Aku sendiri kemudian
menyiapkan makan siang untuk Pram dan keluargaku. Sekitar jam 12 anakku
sampai di rumah. Aku lalu perkenalkan Pram sebagai teman ayahnya. Pram
cepat akrab dengan anakku. Setengah jam kemudian suamiku datang dari
kantor dan aku langsung mengajaknya ketemu Pram. Sebenarnya suamiku
sempat mengenal Pram, itu dulu ketika aku masih pacaran sama Pram aku
sebenarnya sudah mengenal suamiku sekarang ini, tapi saat itu hanya
sebatas teman. Dan dalam satu kesempatan aku sempat mengenalkan Pram
sebagai pacarku kepada suamiku. Tapi saat itu mereka hanya saling
bertegur sapa dan tidak berkenalan lebih jauh.
Suamiku lantas
menyapa Pram, yang kelihatan agak canggung. Namun kemudian aku mengajak
mereka untuk bersama makan siang. Di meja makan suamiku aktif memulai
pembicaraan, namun umumnya yang dibahas sekitar masalah bisnis dan
politik secara umum. Setelah makan selesai, terlihat kekakuan sudah
mulai mencair. Sementara aku membereskan meja makan, mereka berdua lalu
melanjutkan obrolan mereka sambil merokok di beranda rumah. Kelihatannya
mereka berdua sudah mulai akrab, kerena sesekali tawa lepas mereka
terdengar. Belakangan aku tahu bahwa mereka membicarakan aku, tentang
betapa hot-nya aku di ranjang.
Selepas pukul tujuh malam setelah
kami selesai berkemas, kami berempat (termasuk anakku) dengan
menggunakan sebuah mobil kijang pergi menuju ke sebuah tempat di luar
kota, ke hotel yang telah kami book sebelumnya. Sengaja kami memilih
waktu agak malam untuk menghindari macet yang biasanya terjadi di sore
hari. Suamiku yang menyetir mobil, dan Pram di kursi depan. Aku dan
anakku duduk di jok tengah. Setelah satu jam perjalanan anakku mulai
tertidur mungkin karena siangnya dia tidak tidur maka dengan cepat ia
terlelap.
Sementara itu obrolan diantara kami sudah mulai
terhenti, mungkin karena kehabisan topik. Suamiku dengan penuh
konsentrasi mengemudikan kendaraannya, dan Pram menatap lurus ke arah
depan. Sementara itu aku mulai merasakan memekku gatal, karena menahan
hasrat dari siang. Aku lalu berinisiatif mengulurkan tanganku ke depan
dan memeluk Pram dari belakang. Pram awalnya merasa enggak enak dan
melihat ke arah suamiku, seolah minta persetujuan. Suamiku tersenyum dan
memberikan isyarat bahwa dia setuju. Pram lalu sedikit merebahkan
kursinya dan aku lantas mencium bibirnya dari arah belakang. Dengan
kepala tersandar aku mulai melumat bibir Pram dan dibalas Pram dengan
mengulum lidahku.
Kedua tanganku menelusup ke balik kemeja Pram
dan mulai mengusap kedua putingnya. Sementara itu Pram lantas
melingkarkan kedua tangannya kebelakang dan meremas pantatku dengan
erat. Tak lama tangan Pram menelusup ke balik rok dan mengelus pahaku
dengan lembut. Perlahan tangannya bergerak semakin ke atas, kurasakan
jari-jarinya menyibakkan tepian celana dalamku dan mulai menyentuh bibir
memekku. Jarinya lalu memainkan klitorisku dan sesekali memasukkan
jarinya ke lubang memekku yang sudah basah. Tanpa melepaskan ciuman,
Pram terus memainkan jari-jarinya di memekku sampai satu saat aku
merasakan kalau orgasmeku tak terbendung lagi. Sambil menahan suaraku,
aku melumat bibir Pram sekeras mungkin dan mendekapkan kedua pahaku
seolah tangannya jangan sampai terlepas dari memekku. Dan ketika
orgasmeku mulai pudar nafasku sungguh tak beraturan. Ketika aku melirik
ke arah suamiku, dia hanya tersenyum.
Beberapa saat kemudian masih
dari arah belakang, aku membuka ikat pinggang Pram dan menelesupkan
tanganku ke balik celananya. Kurasakan kontol Pram yang memang lebih
besar dari punya suamiku menegang dengan keras sekali. Lalu dengan
sedikit berjongkok dari arah belakang aku lalu mendekatkan bibirku ke
arah kontol Pram. Aku lantas mulai mengulum kontol Pram. Sementara itu
suamiku hanya bisa menyaksikan dari sudut matanya, karena ia harus
mencurahkan konsentrasinya ke jalan. Setelah beberapa lama mengulum
kontolnya dan menggerakannya keluar masuk mulutku, Pram berbisik kalau
dia udah mau nyampe alias ejakulasi.
Aku lalu mempercepat gerakan
kontolnya keluar masuk bibirku, lalu tak lama Pram mulai melenguh dan
memuncratkan sperma-nya yang hangat di mulutku. Saking banyaknya,
sebagian dari sperma Pram menetes membasahi pinggiran bibirku. Aku
kemudian menelan sperma Pram. Suamiku tersenyum kepada kami berdua dan
hanya bisa bilang wow. Aku lalu mencium bibir suamiku (dengan sisa-sisa
sperma Pram yang masih menempel di bibirku) sambil berbisik aku bilang
terima kasih.
Tak lama kami tiba di hotel tujuan kami. Rupanya
suamiku memesan dua kamar yang dilengkapi connecting door, bersebelahan
untuk memudahkan akses dari satu kamar ke yang lainnya. Sementara
suamiku membereskan administrasi hotel aku dengan menggendong anakku
yang masih tertidur naik ke lantai 3 bareng dengan Pram. Lalu aku masuk
ke kamarku dan Pram ke kamar sebelahnya. Setelah menidurkan anakku di
ranjang dan membereskan barang bawaan kami, aku lalu pergi ke kamar
mandi dan mulai mengisi bathtub. Kemudian sambil berendam aku memainkan
memekku. Meskipun di mobil aku sempat orgasme, rasanya memekku masih
ingin merasakan dimasuki kontol.
Tak lama suamiku mengetok pintu
kamar dan dengan hanya melilitkan handuk, aku membuka pintu. Rupanya
suamiku sudah tidak tahan menyaksikan adegan yang tadi aku lakukan di
mobil dengan Pram. Maka dengan bernafsu ia langsung mencium bibirku dan
membuka bajunya. Lalu kami pergi ke bathtub. Suamiku berbaring di
bathtub dan aku langsung menaiki badannya. Baik aku dan suamiku sudah
sama-sama terangsang, sehingga tanpa pemanasan aku langsung memasukkan
kontol suamiku ke memekku. Namun hanya beberapa goyangan pantatku
suamiku langsung memuntahkan spermanya di dalam memekku. Aku sendiri
merasakan orgasmeku makin jauh. Namun aku bisa memahami kondisi suamiku.
Suamiku kemudian terkulai lemas di bathtub dan setelah membersihkan
memekku aku bilang kalau aku mau ke kamar sebelah. Suamiku hanya
menggangguk setuju.
Setelah mengeringkan badanku dengan handuk,
aku kemudian memakai celana dalam tipis berenda berbentuk kupu-kupu yang
memperlihatkan memekku secara berbayang, setelah itu aku mengenakan
baju tidur satinku yang juga tipis dan memperlihatkan lekuk tubuhku
tanpa bra. Kemudian melalui connecting door aku masuk ke kamar Pram.
Kulihat Pram dengan hanya menggenakan celana pendek tanpa baju sedang
berbaring di ranjang menonton televisi. Aku kemudian berdiri di depan
televisi, menghalangi pandangan Pram ke televisi.
Pram tersenyum
dengan mata yang tak berkedip menatap seluruh liku tubuhku. Dengan masih
dalam posisi berdiri, aku pejamkan mataku dan mulai mengusap payudaraku
dari luar pakaianku. Lalu tanganku bergerak keseluruh tubuhku,
menelusuri halusnya kain satin yang aku kenakan. Perlahan tanganku mulai
menyentuh memekku yang masih terbungkus pakaian. Lalu kemudian
kurasakan tangan Pram memeluk tubuhku. Ketika kubuka mataku, kulihat
Pram sudah duduk dipinggir ranjang dan mulai meremas kedua bongkahan
pantatku. Lalu kemudian Pram menyenderkan kepalanya ke arah perutku.
Perlahan tangannya bergerak ke atas dan membuka dasterku. Akhirnya
dasterku terlepas meluncur ke bawah dan aku kini hanya mengenakan celana
dalam kupu-kupuku.
Kedua tangan Pram kini meremas kedua
payudaraku sementara mulutnya mencium perut dan pusarku. Sungguh sangat
membuatku makin terangsang. Lalu Pram mulai mengulum puting payudaraku
dan mengisapnya bergantian. Setelah beberapa lama dan memekku sudah
terasa sangat basah, Pram lalu menurunkan ciumannya dari payudaraku,
perlahan bergerak ke bawah, kearah perutku lalu ke arah selangkanganku
dan menjilat bagian pinggir celana dalamku. Masih dalam posisi berdiri
aku merasasemakin tidak tahan dan mulai meremas rambut Pram dengan
gemas. Pram lalu menarik tubuhku, menelentangkanku di atas ranjang. Lalu
kemudian perlahan dia membuka celana dalamku dan mulai menjilat
klitoris dan memekku.
Kali ini aku tidak menahan suaraku lagi
seperti waktu di mobil, dan tanparagu-ragu mulai mengeluarkan erangan
seiring dengan kenikmatan yang makin kurasakan. Dan ketika kurasakan
orgasmeku hampir mendekat aku tarik Pram sambil minta untuk memasukkan
kontolnya sekarang juga. Lalu Pram membuka celananya dan lalu naik ke
atas ranjang. Kini kontolnya yang besar sudah tegak mengacung, aku
sungguh tak tahan untuk tidak mengulumnya walau sebentar. Setelah itu
Pram mulai mengarahkan kontolnya ke memekku dan menggesekkan bibir luar
memekku, dan dengan satu gerakan keras Pram langsung membenamkan seluruh
kontolnya ke dalam memekku.
Karena memekku sudah sangat basah dan
baru saja dimasuki kontol suamiku maka seketika kontol Pram langsung
masuk. Sungguh suatu kenikmatan yang tak terhingga. Lalu dengan keras
dan cepat Pram memompa menggerakkan kontolnya keluar masuk memekku.
Dalam kenikmatan yang makin memuncak aku terus berkata, ayo Pram gerakin
yang cepet, aku udah mau nyampe… Akhirnya orgasmeku tiba dan
kulingkarkan kakiku ke pinggang Pram dan menguncinya dengan erat. Pram
mengimbanginya dengan membenamkan kontolnya sedalam mungkin ke memekku.
Lalu aku terkulai lemas dan mulai menata nafasku.
Pram ternyata
belum sampai. Pram lalu mencabut kontolnya dari memekku dan memintaku
berbaring telungkup. Aku lalu telungkup sambill memeluk bantal di
kepalaku. Lalu Pram mencium rambutku, kemudian turun ke arah punggungku.
Lidahnya bergerak menjilati punggungku yang basah oleh keringat. Lalu
ketika tiba di kedua bongkahan pantatku, Pram dengan lembut menggigit
dan mengisap buah pantatku dan meninggalkan bekas merah setelahnya. Lalu
kemudian lidahnya turun ke sela pantatku, dan mulai menjilat anusku.
Sesekali memasukkan ujung lidahnya ke dalam lubang anusku. Lalu kemudian
menjilat garis memekku dari arah anus sampai klitorisku. Demikian
berulang naik turun sampai kemudian gairahku menggebu lagu. Pram lalu
memintaku menungging dan perlahan memasukkan kontolnya dari belakang.
Terus
terang ini adalah gaya favoritku karena gesekan kontol bisa lebih
terasa sampai menyentuh mulut rahimku. Biasanya suamiku tidak bisa tahan
lama dengan gaya ini. Namun Pram sungguh lain, sebab sudah lebih
setengah jam dia masih kuat menahan ejakulasinya. Sampai akhirnya dia
bilang kalau dia udah mau sampai. Aku bilang ayo Pram gerakin yang
cepet, dan minta supaya ejakulasi di dalam memekku. Aku sendiri tidak
khawatir hamil karena aku ikut KB. Lalu Pram kemudian menggerakkan
kontolnya makin cepat dan kemudian kurasakan semprotan spermanya yang
hangat di memekku. Aku sendiri kemudian mencapai orgasmeku yang kedua
pada saat yang hampir berbarengan. Setelah itu dengan mendekapku dari
belakang dan dalam keadaan telanjang kami berdua tertidur.
Pagi
hari antara sadar dan tidak kurasakan sesuatu yang geli di memekku,
ketika kulihat ternyata Pram sedang menjilati memekku. Sekilas kulihat
jam di meja sudah menunjukkan jam setengah lima pagi. Sambil tersenyum
aku kembali memejamkan mataku dan mulai menikmati jilatan lidah Pram di
memekku. Tanganku meremas kedua payudaraku mengimbangi kenikmatan di
memekku. Lantas Pram bergerak ke atasku, melumat bibirku dan mulai
memasukkan kontolnya kembali. Kali ini kami menikmati persetubuhan
dengan pelan dan dengan bibir yang terus saling berciuman, suasana
terasa lebih romantis. Justru karena suasana itu baik Pram maupun aku
tak bisa menahan orgasme terlalu lama, sehingga kemudian Pram kembali
menumpahkan spermanya di dalam memekku.
Setelah itu aku tak mau
anakku terbangun dan mendapati ibunya tidur di kamar lain. Jadi aku
cepat-cepat memakai dasterku tanpa mengenakan celana dalam aku kembali
ke kamarku dan suamiku. Bunyi pintu rupanya membangunkan suamiku, ketika
dia melihatku datang dia memberi isyarat untuk mendekat kepadanya. Lalu
tanpa berkata apa-apa dia langsung menyibakan dasterku dan memintaku
untuk duduk di atas wajahnya yang terlentang di kasur. Lalu kemudian dia
mulai menjilati memekku yang masih basah oleh sperma Pram. Dengan
bernafsu dia menjilati cairan memekku yang telah bercampur dengan sperma
Pram yang menetes keluar dari memekku.
Setelah puas suamiku
mengajakku ke kamar mandi dan memintaku menungging di wastafel. Lalu dia
memasukkan kontolnya ke dalam memekku dan tak lama ikut mengisi memekku
dengan spermanya tercampur dengan sperma Pram. Setelah suamiku kembali
ke kasur, aku kemudian membersihkan memekku lalu menyusul suamiku di
ranjang. END
Untuk Melihat Video Selengkapnya Klik Di Bawah ini :
No comments:
Post a Comment